Sebuah hal yang memprihatinkan dan menyedihkan bagi orang yang berilmu sehat, bahwa LGBT sudah dilegalkan di beberapa negara.
Hal itu dengan dalih hak asasi manusia, maka hal rusak ibarat ini tidak lagi dapat dibendung yang terutama oleh Negara-negara barat.
Dimana Negara barat (yang katanya Negara Maju) seakan membiarkan penyimpangan ini, bahkan mungkin mendukungnya.
Info tambahan: Daftar Negara yang Melegalkan Pernikahan Sejenis dan LGBT
Melakukan pelegalan kesepakatan nikah sesama jenis dan LGBT secara umum menunjukkan dampak ancaman bagi kesehatan dan juga kehidupan sosial.
Untuk duduk perkara keshatan, maka akan terdapat aneka macam penyakit berbahaya yang beresiko tinggi terkena pada para pelaku LGBT.
Secara naluri atau fitrahnya, insan diciptakan untuk saling berpasangan antara pria dan wanita. Dimana membangun korelasi guna membina rumah tangga, nantinya akan mempunyai keturunan dari proses korelasi biologis.
Kehidupan yang sesuai fitrah dan sehat akan sangat penting dalam menjalani hidup dengan nyaman dan tentram.
Bahaya LGBT bagi kesehatan
Prof. DR. Abdul Hamid Al-Qudah, ia ialah seorang seorang andal penyakit kelamin menular dan AIDS di asosiasi kedokteran Islam dunia (FIMA). DR. Abdul Hamid El-Qudah menulis sebuah buku yang cukup menarik, yang judulnya Kaum Luth Masa Kini.
Pada hal. 65-71 dari buku tersebut dijelaskan ihwal ancaman yang ditimbulkan dari LGBT bagi kesehatan.
Efek buruk yang ditimbulkan yaitu bahwa 78% pelaku homo seksual terjangkit penyakit kelamin menular.
Kemudian dari penelitian yang dilakukan Cancer Research di Inggris, menerima sebuah hasil bahwa homoseksual lebih rentan terkena kanker.
Penelitian yang dilakukan selama tahun 2001, 2003, dan 2005, yang penelitian tersebut dengan 1.493 pria dan 918 wanita mengaku sebagai gay dan lesbian. Ada sebanyak 1.116 wanita mengaku berorientasi biseksual.
Dan hasil akhiir penelitian bahwa gay dapat dua kali lebih tinggi terkena resiko kanker apabila dibandingkan pria heteroseksual (normal).
Terdapat beberapa jenis kanker yang rentan akan dialami oleh para pelaku LGBT.
Berikut di bawah ini beberapa penjelasan dari ancaman LGBT bagi kesehatan:
1. Kanker anal (dubut)
Kemungkinan besarnya pelaku gay terkena kanker karena virus HPV (Human Papillomavirus). Dimana kemunculannya tersebut ditularkan dengan melaksanakan korelasi seksual ibarat itu, yang akhitnya menjadi penyebab badan terkena kanker anal.Kalau diperhatikan bahwa cara korelasi seksual dari pelaku gay yaitu melaksanakan seks anal, sehingga pelaku gay ini sangat berisiko tinggi terkena kanker anal.
Adapun kasus kanker anal yang terbanyak terjadi ditemukan pada pria gay yang juga kasatmata terkena virus HIV. Dan tingkat kedua terbanyak pasien kanker anal yaitu pria gay yang tidak terjangkiti virus HIV.
Sehingga penyakit kanker anal ini dapat dikatakan dimonopoli oleh pelaku gay ini.
Resiko tinggi badan terkena kanker anal juga berlaku pada pasangan normal yang melaksanakan korelasi seks anal, sehingga bentuk korelasi ibarat itu perlu dihindari.
loading...
2. Kanker mulut
Umumunya diketahui bahwa penderita kanker lisan kebanyakan ialah para perokok, dan dari perjalanan dari waktu ke waktu, muncul hal yang gila ihwal pelonjakan jumlah kanker lisan sampai 225%, yaag terjadi pada tahun 1974 .Dari informasi di situs Dallasvoice.com, dilakukan sebuah studi di New England Journal of Medicine, dan hasil penelitian yang dilakukan tersebut menemukan kesimpulan bahwa rokok bukanlah satu-satunya yang menjadi penyebab kanker mulut.
Bahkan pihak yang berisiko paling tinggi terkena kanker lisan yaitu mereka yang melaksanakan oral seks dengan enam atau lebih dari partner seks yang berbeda-beda.
Sehingga dapat dibayangkan apabila oral seks dilakukan oleh para gay bersamaan dengan banyak partner yang berbeda-beda. Dapat ditebak bahwa kebiasaan “mengerikan” ibarat ini jadinya membuat badan sangat berisiko tinggi terkena kanker mulut.
Masalah ini ditambah lagi dengan para gay yang terkena virus HIV, dimana ibarat diketahui bahwa virus ini menjadikan sistem imun badan menurun drastis.
Saat seorang gay terkena virus HIV, maka akan menghadapi ancaman besar berupa risiko yang sangat tinggi terkena kanker.
3. Meningitis (Radang selaput otak)
Sebuah potongan goresan pena di DetikHealth yang cukup menarik yaitu "New York Diserang Wabah Radang Otak karena Hubungan Seks Sembarangan".Meningitis bekerjsama bisa disebabkan dari beberapa penyebab, ibarat karena terjadinya infeksi mikroorganisme, duduk perkara peradangan tubuh, kanker dan penggunan obat-obatan yang salah.
Dan dari goresan pena di DetikHealth itu disebutkan bahwa New York dihebohkan dengan mewabahnya penyakit meningitis akhir penularan dari korelasi seksual, yang ini teutama ditunjukan bagi pelaku LGBT yang melaksanakan korelasi sesama jenis.
Adapun kuman meningitis menjadikan terjadinya infeksi pada membran selaput otak, yang tanda-tanda awalnya yaitu berupa mutah-muntah, demam, sakit kepala, leher terasa kaku, sampai juga muncul ruam yang biasanya muncul 10 hari setelah badan terkena infeksi tersebut.
Dan penyakit radang selaput otak apabila tidak segera diobati, bisa menjadikan terjadinya duduk perkara sangat buruk yaitu kerusakan otak, yang akhirnya bisa menghantarkan seseorang pada kematiannya.
4. Kanker pada lesbian
Sebuah penelitian yang dilakukan di Cancer Support Community, memperoleh hasil penelitian bahwa para lesbian mempunyai kualitas kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang heteroseksual. Itu termasuk dikala berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya.Wanita lesbian punya duduk perkara dari kemampuan ketahanan badan yang lemah untuk menghadapi kanker.
5. HIV/AIDS
Virus HIV ini umumnya oleh orang-orang dikaitkan dengan duduk perkara korelasi seksual bebas, termasuk sering berganti pasangan.Dan kaum gay ini punya resiko tinggi menerima penyakit AIDS, yang penyakit virus ini membuat badan kehilangan kemampuan dalam mepertahankan dirinya.
6. Dampak sosial
Pada sebuah studi yang dilakukan, didapatkan data-data bahwa seorang gay punya pasangan antara 20-106 orang per tahunnya. Adapun pasangan zina (pasangan hetroseksual tetapi di luar pernikahan) tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya.Pada penelitian yang serupa, bahwa sekitar 43% dari golongan kaum gay, yang didapatkan data-datanya dengan pencermatan yang teliti.
Ditemukan bahwa sekitar 43% kaum gay tersebut selama hidupnya melaksanakan homo seksual dengan 500 orang bahkan lebih.
Bahkan, diantaranya itu ada sekitar 28% yang melakukannya dengan lebih dari 1000 orang.
Sekitar 79% dari mereka mengatakan bahwa pasangan sejenisnya itu merupakan orang yang tidak dikenalinya sama sekali.
Tentunya fenomena gay ini menjadi sebuah hal yang mengerikan risikonya bagi dampak kehidupan sosial.
7. Dampak Pendidikan
Untuk dampak pendidikan juga tidak kalah memprihatinkannya, dimana siswa atau siswi yang menganggap dirinya sebagai sebagai penyuka sesama jenis, menghadapi permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswa normal.Hal ini terdapat terjadi karena mereka tidak nyaman disekolah.
8. Dampak Keamanan
Kaum homo seksual menunjukkan tugas sebesar 33% pelecehan seksual pada belum dewasa di Negara Amerika Serikat, dimana yang cukup mencengangkan bahwa populasi kaum homo ini bekerjsama hanya 2% dari keseluruhan penduduk Amerika.Yang hal itu berarti bahwa 1 dari 20 kasus homo seksual bentuknya ialah pelecehan seksual pada anak-anak.
Adapun 1 dari 490 kasus perzinaan bentuknya ialah pelecehan seksual pada belum dewasa (Psychological Report, 1986, 58 pp. 327-337).
9. Dampak lainnya
Pelaku LGBT akan sangat rentan terkena virus, ibarat HIV, sifilis, hepatitis, dan infeksi Chlamydia. Bahaya LGBT lainnya bagi kesehatan yaitu resiko terjadinya luka dan pembengkakan pada sistem pembuangan.Dimana lubang anal yang ibarat kita ketahui seharunya digunakan sebagai pembuangan kotoran, maka hal yang salah jikalau digunakan sebagai pelampiasan hawa nafsu seksual. Sehingga akhir yang sangat mengerikan ialah terluka dan terinfeksi, sampai lebih buruk lagi timbulnya nanah.
Selain itu akhir kelakukan LGBT ini menimbulkan perubahan perilaku pada pelakunya, dimana akan cenderung menjadikan hal negatif pada sistem syaraf, serta penurunan pada kemampuan kerja sistem otak.
Dimana kalau kita lihat seorang gay merasa lebih nyaman dengan penyelewengan yang dilakukannya, walaupun mungkin mereka menyadari bahwa apa yang dilakukan ialah hal yang salah, sehingga risikonya hal itu membuat mereka menurun dalam kemampuan berpikir realistis
Cara mencegah dan menghadapi LGBT
Untuk menghadapi duduk perkara LGBT di Indonesia ini, maka dari penjelasan para andal dalam mengatasi LGBT dalam jangka pendeknya, maka perlu ditinjau lagi peraturan perundang-undangan yang menunjukkan kebebasan dalam praktik korelasi seksual sesama sejenis.Dimana Pemerintah dan DPR perlu untuk segera membuat aktivitas dan kebijakan yang dapat mencegah menularnya pengakuan LGBT dari negara-negata barat ibarat Amerika Serikat salah satunya.
Cara selanjutnya yaitu masyarakat Indonesia hendaknya sadar dan peduli untuk mengajukan gugatan judicial review terhadap kebijakan dan pasal-pasal KUHP yang isinya hanya akan menunjukkan jalan terjadinya tindak kejahatan seksual.
Mahasiswa dan pemuka agama memiliki peranan penting dalam membendung LGBT...
Kemudian Perguruan Tinggi perlu secara resmi dan besar-besaran mendirikan Pusat Kajian dan Penanggulangan LGBT, yang perlu secara konsisten dan komprehensif dilakukan.
Dan juga jangan mau kalah bahwa pihak masjid dan andal agama menunjukkan nasehat untuk meninggalkan perbuatan keji LGBT ini, karena terang prilaku ini bertentangan dengan norma-norma agama..
Intinya Pemerintah dan masyarakat hendaknya menjadi patner sejati untuk kampanye besar-besaran dalam memperbaiki kondisi masyarakat yang terancam dari ancaman LGBT ini.
Dan khusus individu-indivdu masyarakat hendaknya getol alam menunjukkan nasehat dan menyuarakan kebenaran.
Kemudian orang-orang yang sadar gres dari kelakukan LGBT yang dilakukannya maka prlu didampingi secara intensif, sehingga mereka tidak lagi kembali kepada perbuatan kejinya dahulu.
Untuk itu tentunya perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang baik supaya duduk perkara LGBT ini dapat teratasi dengan izin Tuhan Azza wa Jalla.
Cara mencegah ancaman propaganda LGBT pada Anak
Aktivitis LGBT yang semakin gencar mempropagandakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender membuat banyak orang renta resah, dimana salah satu bentuk propaganda LGBT yang mereka lakukan ialah mempromosikan kelakuan korelasi sesama jenis kepada anak-anak.
Tentu saja fenomena ini bagi orang renta ialah hal yang sangat mengerikan. Sehingga orang renta perlu mencari cara supaya anak dapat terhindar dari kampenye propaganda LGBT ini.
Untuk mencegah anak dari ancaman propaganda LGBT, berikut beberapa hal yang perlu diketahui orang tua:
- Orangtua hendaknya perlu memberitahu ihwal keburukan yang ditimbulkan dari LGBT kepada anak, sebelum nanatinya anak tahu mengenai LGBT dari pihak aktivitis yang mengkampanyekan perilaku keji ini.
- Orang renta hendaknya dapat berperan sebagai sobat yang baik, sehingga anak dapat terbuka dngan orang renta mengenai keadaan dirinya.
- Orang renta perlu punya sikap yang terang untuk menentang korelasi sesama jenis yang keji. Orang renta dapat menunjukkan alasannya dari aneka macam aspek, baik dari segi agama, kehidupan sosial, korelasi seksual yang secara biologis, dan kesehatan.
- Apabila orang renta sudah melihat tanda-tanda LGBT di diri anak, maka memarahi, mencela dan menjauhi si anak ialah hal yang tidak sempurna untuk dilakukan. Yang perlu dilakukan orang renta ialah berfikir untuk mencari solusi dan bisa juga berkonsultasi dengan ahlinya dalam penanganan kasus LGBT, sehingga Orang renta dapat menunjukkan penanggulangan yang tepat.
Demikian saja penjelasan ihwal ancaman LGBT bagi kesehatan dan secara umum, serta bagaimana cara mencegah propaganda LGBT yang dialakukan oleh pihak yang pro akan perbuatan keji itu, serta mengatasinya.
Semoga bermanfaat dan Semoga Tuhan melindungi kita dan keluarga kita dari prilaku LGBT. Sumber http://tips47.blogspot.com/
0 comments
Post a Comment