Tuesday, 20 November 2012

JOB SHEET 1 DONGKRAK HIDROLIS KECIL DAN SEDANG

                                                                    JOB SHEET 1 
                                   DONGKRAK HIDROLIS KECIL DAN SEDANG


I. Bahan

- Dongkrak Hidrolis Kecil

- Dongkrak Hidrolis Sedang

II. Peralatan 
Jangka sorong 
Jangka kaki 
Kunci pas / ring yang sesuai 
Alat tulis 
Buku tulis 

III. Keselamatan kerja 
Pakailah pakaian kerja dengan benar 
Tidak boleh bermain-main dikala praktek 
Taatilah peraturan kerja bengkel kerja 
Gunakan peralatan yang sesuai 
Bila meniggalkan ruangan harus dengan ijin pengajar 
Jika meninggalkan ruangan, tidak meninggalkan alat atau sampah yang membahayakan. 
Gunakan pelindung mata jikalau diperlukan. 

IV. Cara kerja 
Siapkan materi yang akan digunakan sebagai praktek. 
Siapkan peralatan yang akan digunakan dalam praktek 
Bongkarlah Dongkrak sesuai dengan bagian-bagiannya 
Gambar bagian-bagian Dongkrak 
Beri keterangan bagian-bagian dari dongkrak hidrolik 
Ukurlah Bagian dari dongkrak hidrolik 

a. Diameter tabung Dongkrak (Diameter atas, tengah, dan bawah)

b. Ketinggian tabung Dongkrak

c. Hitunglah volume fluida

d. Diameter referensi pengangkat (Diameter atas, tengah, dan bawah)

e. Landasan Tumpuan dari dongkrak

f. Diameter dalam tuas pengungkit

g. Diameter Lubang udara / lubang pengontrol

h. Ukurlah bagian-bagian lain yang diperlukan 
Amatilah apabila ada kerusakan pada Sistem Dongkrak 
Rakitlah kembali dongkrak hidrolik dengan benar 
Jika Sudah selesai praktek, kembalikan materi dan peralatan di daerah yang sesuai 

V. Kesimpulan

- Buatlah kesimpulan dari hasil praktek

- Buatlah laporan Praktek di buku besar




                                                                    JOB SHEET 2
                                            IDENTIFIKASI KOMPRESOR UDARA


I. Materi Kompresor Udara
1). Prinsip Pengkompresian Fluida Gas/ Udara

Kompresor yaitu pesawat/ mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau menaikkan tekanan udara atau fluida gas atau memindahkan fluida gas dari suatu tekanan statis rendah ke suatu keadaan tekanan statis yang lebih tinggi. Udara atau fluida gas yang diisap kompresor biasanya yaitu udara/ fluida gas dari atmosfir walaupun banyak pula yang menghisap udara/ fluida gas spesifik dan bertekanan lebih tinggi dari atmosfir (kompresor berfungsi sebagai penguat atau booster). Kompresor ada pula yang mengisap udara/ fluida gas yang bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfir yang biasa disebut pompa vakum. Pemampatan fluida gas dapat dijelaskan dengan hukum Pascal yaitu tekanan yang dikenakan pada satu adegan fluida dalam wadah tertutup akan diteruskan ke segala arah sama besar.

Gambar Kompresi fluida

Perhatikan Gb. 1 dimana fluida ditempatkan dalam silinder dengan luas penampang A dan panjang langkahnya l dan dikompresi dengan gaya F melalui sebuah piston, sehingga tekanan fluida di dalam silinder yaitu :

P =F/A

Tekanan ini akan diteruskan ke semua titik dalam silinder dengan sama besar.

2). Konstruksi Kompresor

Dalam modul ini hanya akan dibahas khusus konstruksi kompresor torak, karena pada umumnya kompresor udara yang digunakan pada bidang kerja otomotif skala menengah kecil yaitu kompresor torak. Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya yaitu merubah gerakan putar dari pencetus mula menjadi gerak bolak-balik torak/ piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang pencetus yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak. Gerakan torak akan menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya. Langkah kerja kompresor torak hampir sama dengan konsep kerja motor torak yaitu:

(1). Langkah Isap

Langkah isap yaitu bila poros engkol berputar searah putaran jarum jam, torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Tekanan negatif terjadi pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan torak sehingga katup isap terbuka oleh perbedaaan tekanan dan udara terisap masuk ke silinder.

(2). Langkah Kompresi

Langkah kompresi terjadi dikala torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup buang tertutup sehingga udara dimampatkan dalam silinder

(3). Langkah Keluar

Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder akan naik sehingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara sehingga udara akan keluar.





Gambar Kompresor Kerja Tunggal


Gambar . Kompresor Kerja Ganda

Profil detail konstruksi kompresor torak kerja tunggal dan kerja ganda dicontohkan pada gambar berikut :


Gambar Kompresor Kerja Tunggal 1 Tingkat Pendingin Udara




Gambar 7. Kompresor Kerja Tunggal 1 Tingkat Pendingin Air






999999999999999999999999


Gambar 8. Kompresor Kerja Ganda 1 Tingkat


11111100000000000


Gambar 9. Kompresor Kerja Ganda 2 Tingkat Lawan Imbang






Beberapa adegan dari konstruksi kompresor udara jenis torak/ piston antara lain meliputi silinder, kepela silinder, torak/ piston, batang torak, poros engkol, katupkatup, kotak engkol dan alat-alat bantu. Berikut ini akan diuraikan beberapa adegan utama dari kompresor torak.






a). Silinder dan Kepala Silinder


Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan baskom kedap udara dimana torak bergerak bolak-balik untuk mengisap dan memampatkan udara. Silinder harus kuat menahan beban tekanan yang ada. Silinder untuk tekanan kurang dari 50 kgf/cm2 (4.9 Mpa) pada umunya menggunakan besi cor sebagai materi silindernya. Bagian dalam silinder diperhalus alasannya yaitu cincin torak akan meluncur pada permukaan dalam silinder. Dinding adegan luar silinder diberi sirip sirip untuk memperluas permukaan sehingga lebih cepat/kuat memancarkan panas yang timbul dari proses kompresi di dalam silinder. Kompresor dengan pendingin air diperlengkapi dengan selubung air di dinding luar silinder.


Kepala silinder terbagi menjadi dua bagian, satu adegan sisi isap dan satu adegan sisi tekan. Sisi isap dilengkapi dengan katup isap dan sisi tekan dilengkapi dengan katup tekan. Pada kompresor kerja ganda terdapat dua kepala silinder, yaitu kepala silinder atas


dan kepala silinder bawah. Kepala silinder juga harus menahan tekanan sehingga materi pembuatnya yaitu besi cor. Bagian dinding luarnya diberi sirip-sirip pendingin atau selubung air pendingin.


b) Torak dan cincin torak


Torak merupakan komponen yang betugas untuk melaksanakan kompresi terhadap udara/ gas, sehingga torak harus kuat menahan tekanan dan panas. Torak juga harus dibuat seringan mungkin untuk mengurangi gaya inersia dan getaran. Cincin torak dipasangkan pada alur-alur torak dan berfungsi sebagai perapat antara torak dan dinding silinder. Jumlah cincin torak bervariasi tergantung perbedaan tekanan sisi atas dan sisi bawah torak. Pemakaian 2 s.d. 4 cincin torak biasanya dipakai pada kompresor dengan tekanan kurang dari 10 kgf/cm2. Pada kompresor tegak dengan pelumasan minyak, ada torak dipasangkan sebuah cincin pengikis minyak yang dipasang pada alur terbawah. Sedangkan pada kompresor tanpa pelumasan, cincin torak dibuat dari materi yang spesifik yaitu karbon atau teflon. 


11111111111111111111111111111111………………


Gambar 10. Konstruksi torak kompresor bebas minyak


















c) Katup-Katup


Katup-katup pada kompresor membuka dan menutup secara otomatis tanpa mekanisme pencetus katup. Pembukaan dan penutupan katup tergantung dari perbedaan tekanan yang terjadi antara adegan dalam dan adegan luar silinder. Jenis-jenis katup yang biasa digunakan yaitu jenis katup pita, katup cincin, katup susukan dan katup kepak.


Gambar 11. Konstruksi Katup Pita (Reed Valve)


11111111111111222222222222222222


Gambar 12. Konstruksi Katup Cincin


1113333333333333333333333


Gambar13. Konstruksi Katup Kanal


111144444444444444444444444444


Gambar 14. Konstruksi Katup Kepak










111111111155555555555555555


d) Poros Engkol dan Batang Torak


Poros engkol dan batang torak mempunyai fungsi utama untuk mengubah gerakan putar menjadi gerak bolak-balik. Secara konstruksi, poros engkol dan batang torak kompresor hampir sama dengan yang terdapat pada motor bakar. Ujung poros engkol bekerjasama dengan transmisi daya dari sumber penggerak. Poros engkol dan batang torak biasa terbuat dari baja tempa.


e) Kotak Engkol


Kotak engkol yaitu sebagai blok mesinnya kompresor yang berfungsi sebagai dudukan ganjal engkol yang bekerja menahan beban inersia dari masa yang bergerak bolak-balik serta gaya pada torak. Pada kompresor dengan pelumasan minyak kotak engkol sekaligus sebagai tempat/ kolam penampung minyak pelumas.


f) Pengatur Kapasitas


Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan kebutuhan. Jika kompresor terus bekerja maka tekanan dan volume udara akan terus meningkat melebihi kebutuhan dan berbahaya terhadap peralatan. Untuk mengatur batas volume dan tekanan yang


dihasilkan kompresor digunakan alat yang biasa disebut pembebas beban (unloader). Pembebas beban dapat digolongkan menurut azas kerjanya yaitu : pembebas beban katup isap, pembebas beban celah katup, pembebas beban trotel isap dan pembebas beban dengan pemutus otomatis. Pembebas beban yang difungsikan untuk memperingan beban pada waktu kompresor distart supaya pencetus mula dapat berjalan lancar dinamakan pembebas beban awal. 


Adapun ciri-ciri, cara kerja, dan pemakaian banyak sekali jenis pembebas beban tersebut di atas yaitu sebagai berikut.


(1). Pembebas beban katup isap


Jenis ini sering dipakai pada kompresor kecil atau sedang. Cara ini menggunakan katup isap di mana plat katupnya dapat dibuka terus pada langkah isap maupun langkah kompresi sehingga udara dapat bergerak keluar masuk silinder secara bebas melalui katup ini tanpa terjadi kompresi. Hal ini berlangsung sebagai berikut.


1111111111111666666666666666666


Gambar 15. Kerja pembebas beban katup isap


Jika kompresor bekerja maka udara akan mengisi tangki udara setringga tekanannya akan naik sedikit dcmi sedikit. Tekanan ini disalurkan kc adegan bawah katup pilot dari pembebas behan. Jika tekanan di dalam tangki udara masih rendah, maka katup akan tetap tertutup karena pegas atas dari katup pilot dapat mengatasi tekanan tersebut. Namun jikalau tekanan di dalam tangki udara naik sehingga dapat mengatasi gaya pegas tadi maka katup isap akan didorong hingga terbuka. Udara tekan akan mengalir melalui pipa pembebas beban dan menekan torak pembebas beban pada tutup silinder ke bawah.


Maka katup isap akan terbuka dan operasi tanpa beban mulai. Selama kompresor bekerja tanpa beban, tekanan di dalam tangki udara akan menurun terus karena udara dipakai sedangkan penambahan udara dari kompresor tidak ada. Jika tekanan turun melebihi batas maka gaya pegas dari katup pilot akan mengalahkan gaya dari tekanan tangki udara. Maka katup pilot akan jatuh, laluan udara tertutup, dan tekanan di dalam pipa pembebas beban menjadi sama dengan tekanan atmosfir. Dengan demikian torak pembebas beban akan terangkat oleh gaya pegas, katup isap kembali pada posisi normal, dan kompresor bekerja mengisap dan memampatkan udara.


















(2). Peralatan Pembantu


Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor diperlengkapi dengan beberapa peralatan pembantu yang antara lain yaitu sebagai berikut.


(1) Saringan udara


Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor harus diperlengkapi dengan saringan udara yang dipasang pada sisi isapnya. Saringan yang banyak dipakai dikala ini terdiri dari tabung-tabung penyaring yang berdiameter 10 mm dan panjangnya 10 mm. Tabung ini ditempatkan di dalam kotak berlubang-lubang atau keranjang kawat, yang dicelupkan dalam genangan minyak. Udara yang diisap kompresor harus mengalir melalui minyak dan tabung yang lembab oleh minyak. Dengan demikian jikalau ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan sehingga udara yang masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan tersebut sangat turbulen dan arahnya membalik hinggasebagian besar dari partikel-partikel debu akan tertangkap di sini.






1111111111111111111177777777777777777


Gambar 19. Saringan udara tipe genangan minyak






(2) Katup pengaman


Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor. Katup ini harns membuka dan membuang udara ke luar jikalau tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara harus berhenti secara tepat jika


tekanan sudah kembali sangat erat pada tekanan normal maksimum.


111111111188888888888888


Gambar 20. Katup Pengaman


(3) Tangki udara


Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan supaya apabila ada kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar. Dalam hal kompresor torak di mana udara dikeluarkan secara berfluktuasi, tangki udara akan memperhalus aliran. Selain itu, udara yang disimpan di dalam tangki udara akan mengalami pendinginan secara pelan-pelan dan uap air yang mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang. Dengan demikian udara yang disalurkan ke pemakai selain sudah dingin,juga tidak lembab.


1111111199999999999999


Gambar 21. Unit Kompresor dengan Tangki Udara


















(4) Peralatan Pembantu


Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan bantu antara lain : peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan spesifik yang dibutuhkan sistem.


(5) Peralatan pengaman yang lain


Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari dari kecelakaan. alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan rele tekanan minyak. alat penunjuk temperatur dan rele thermal temperatur udara keluar, temperatur udara masuk,


temperatur air pendingin, temperatur minyak dan temperatur bantalan. Rele anutan air mendeteksi anutan yang berkurang/berhenti.






II. Bahan


- 1 buah Kompresor udara






III. Peralatan


1. Jangka sorong


2. Kunci pas / ring yang sesuai


3. Alat tulis 


4. Buku tulis






IV. Keselamatan kerja


1. Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.


2. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.


3. Memakai pakaian kerja dengan baik


4. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan)


5. peralatan dan materi yang diharapkan dengan cermat.


6. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.


7. Jangan memukul poros, ulir atau adegan lainnya dengan palu besi secara langsung.


8. Untuk melaksanakan acara praktikum yang belum jelas,


9. harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.


10. Setelah selesai, kembalikan peralatan ke daerah semula. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi


11. lagi pada acara mencar ilmu sebelumnya atau bertanyalah


12. kepada guru yang mengajar acara mencar ilmu tersebut.






V. Cara kerja


1. Persiapkan alat dan materi praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.


2. Perhatikan aba-aba praktikum yang disampaikan oleh guru/instruktur.


3. Pelajari cara kerja kompresor dengan teliti dan cermat!


4. Lakukan instalasi unit kompresor dengan langkah yang tepat dan sistematik! (perhatikan buku manual) 


5. Lakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran pada komponen-komponen kompresor yang sudah dinstalasi dari kemungkinan malfungsi!


6. Buatlah catatan-catatan penting acara praktikum secara ringkas!


7. Diskusikan mengenai kondisi kompresor dan instalasi,kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akhir jikalau kerusakan terjadi dan dibiarkan!


8. Lakukan pembongkaran kembali terhadap adegan cuilan kompresor udara dan instalasinya yang tadi anda rangkai secara efektif dan efisien!


9. Diskusikan inovasi usaha apa yang bisa dikembangkan setelah anda mengetahui wacana sistem kerja kompresor dan sistem instalasi kompresor!


10. Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan materi yang telah digunakan menyerupai keadaan semula serta bersihkan daerah kerja!






VI. Tugas






11. Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.


12. Buatlah rangkuman pengetahuan gres yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada acara mencar ilmu 1.














JOB SHEET 3


IDENTIFIKASI KARBURATOR






I. URAIAN MATERI.






KARBURATOR


Karburator berfungsi untuk merubah materi bakar ke dalam bentuk yang mudah dibakar sesuai dengan putaran mesin, supaya menghasilkan tenaga yang besar. Karburator mengirim campuran materi bakar udara ke ruang bakar melalui intake manifold, dan merupakan salah satu adegan yang mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan mesin. Karburator dirancang dengan sikap ketelitian yang diinginkan oleh sebuah mesin pada kecepatan sedang dan tinggi, serta tenaga yang dihasilkan cukup besar. Perbedaan karburator dapat diklasifikasikan sesuai dangan konstruksi dan fungsinya dalam beberapa tipe.






NEEDLE VALVE


Pada dikala tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung berubah, maka pelampung akan turun, gerakan ini dipindahkan ke needle valve melalui plunger. Pegas needle mencegah membuka atau menutup oleh adanya gerakan kendaraan, dengan demikian tinggi permukaan bensin akan tatap konstan. 


222222222222000000000 2222222222211111111111


CATATAN : 
Apabila terdapat kebocoran bensin antara katup dan dudukannya karana cacat pada adegan ujung needle valve atau disebabkan oleh kotoran, bensin tidak dapat dicegah lagi mengalirnya kedalam ruang pelampung. Ini akan menyebabkan permukaan bensin menjadi tinggi dan bensin akan terus menerus dikirim ke venturi dan nosel utama, dan campuran udara-bensin akan menjadi terlalu gemuk dan menyebabkan putaran mesin menjadi rendah atau mati dan sulit dihidupkan, (banjir). 
Bila needle valve menempel terus pada dudukannya atau tidak dapat membuka dan bensin tidak dapat disalurkan keruang pelampung, maka mesin akan mati. 


Apabila banjir, kendorkan penyumbatnya pada karburator dibawah needle valve dengan obeng kemudian bersihkan mungkin tersumbat antara needle valve dengan dudukannya sehingga masalah dapat diatasi. Apabila problemnya yaitu needle valve saja yang rusak, maka gantilah dengan yang baru, kalo punya duit.






MAIN JET


Main jet mengontrol jumlah bensin yang dikirim oleh sirkuit primary high speed. 


2222222222222222222222,………222222222













REFERENSI 
Bila main jet tersumbat, mesin akan tersendat-sendat dan tidak dapat membangkitkan tenaga ketika kendaraan bergerak dari kecepatan sedang kekecepatan tinggi. Dan juga akan besar lengan berkuasa pada primary low speed, sehingga menghasilkan idling yang kurang baik. 
Bila main jet pengerasannya kurang, bensin yang disalurkan akan menjadi terlalu banyak, menyebabkan busi menjadi kotor dan putaran mesin menjadi kurang baik. 










II. Bahan


- Karburator Sepeda motor






III. Peralatan


1. Jangka sorong


2. Obeng + dan -


3. Kunci pas / ring yang sesuai


4. Alat tulis 


5. Buku tulis






IV. Keselamatan kerja


1. Pakailah pakaian kerja dengan benar


2. Tidak boleh bermain-main dikala praktek


3. Taatilah peraturan kerja bengkel kerja


4. Gunakan peralatan yang sesuai






V. Cara kerja


1. Persiapkan alat dan materi praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.


2. Perhatikan aba-aba praktikum yang disampaikan oleh guru/instruktur.


3. Pelajari cara kerja karburator dengan teliti dan cermat!


4. Bongkarlah Karburator sesuai dengan bagian-bagiannya


5. Lakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran pada komponen-komponen karburator dari kemungkinan malfungsi! 


6. Gambar bagian-bagian Karburator


7. Buatlah catatan-catatan penting acara praktikum secara ringkas!


8. Diskusikan mengenai karburator kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akhir jikalau kerusakan terjadi dan dibiarkan!


9. Diskusikan inovasi usaha apa yang bisa dikembangkan setelah anda mengetahui wacana sistem kerja karburator.


10. Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan materi yang telah digunakan menyerupai keadaan semula serta bersihkan daerah kerja!






V. Kesimpulan


1. Buatlah kesimpulan dari hasil praktek


2. Buatlah laporan Praktek di buku besar


22222222…..33333333333


JOB SHEET 4


BONGKAR PASANG REM DEPAN DAN BELAKANG






I. Uraian Materi 


Fungsi :


Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan.


Memungkinkan parkir ditempat yang menurun


Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman 






Prinsip Dasar Rem : 


Merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistim gabungan aksentuasi melawan sistim gerak putar.


Efek pengereman diperoleh dari adanya tabrakan yang ditimbulkan antara dua benda 


2222222222…….444






Tipe –tipe rem


Rem yang digunakan dalam kendaraan bermotor dapat dibedakan menjadi beberapa tipe tergantung dalam penggunaannya.


Rem kaki ( Foot brake ), dioperasikannya menggunakan kaki untuk mengontrol 


kecepatan dan menghentikan kendaraan


Rem Parkir (Parking brake ) untuk menahan kendaraan supaya tidak mudah 


bergerak pada dikala parkir 


Rem pemanis ( auxiliary brake ) untuk membantu rem kaki, umumnya digunakan pada kendaraan besar dan berat 






2222222225555555555555555






CARA KERJA PEDAL REM






Didasarkan pada prinsip tuas yang merubah gaya aksentuasi pedal yang kecil menjadi besar 


2222266666666666666






A – Jarak pedal ke fulcrum


B – Jarak pushrod ke fulcrum


F1 – Gaya aksentuasi pedal


F2 – Gaya pushrod 














































Saat pedal rem tidak diinjak


Piston cup terletak diantara inlet port dan compensating port. Sehingga terdapat dua saluran antara cylinder dan resevoir tank.


22222222222222222777777777777777






Saat pedal rem diinjak






Piston bergerak ke kanan dan piston cup menutup compensating port, Sehingga menyebabkan tekanan hydrolis didalam silinder bertambah dan tekanan ini diteruskan ke wheel silinder


22222222888888888888888888






Komponen rem tromol :


Backing plate


Wheel cylinder


Brake shoe & linning


Brake drum


22222222222222222299 33333333330000000000














TIPE – TIPE REM TROMOL 


3333333331111111111111


Tipe ini mempunyai satu wheel cylinder dengan satu piston dan pada Adjusting silinder dapat bergerak bebas. 


Keuntungan :


Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading 


Kerugiannya :


Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing 






TIPE DUO – SERVO


3333333333333222222222222222222


Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe Uni servo Kaprikornus rem jenis ini menggunakan satu wheel cylinder dengan dua piston dan adjusting cylinder yang dapat bergerak bebas.


Sehingga pada dikala kendaraan bergerak maju atau mundur kedua sepatu rem berfungsi Sebagai leading shoe.






REM CAKRAM


Rem cakram ( disc brake ) terdiri dari : 
Cakram ( rotor disc ) 
Disck Pad 
Caliper 


Daya pengereman dihasilkan karena tabrakan antara disc pad dan disc rotor


Keuntungan :


• Radiasi panas lebih baik 


• Bila terkena air lebih cepat kering 


• Konstruksi lebih sederhana 


• Mudah dalam perawatan 


Kerugian :


• Self energinzing kecil 


• Membutuhkan tekanan hidraulis yang besar 






3333333333333333333333….333333333333333






II. Bahan


- Engine stand sepeda motor.


- Rem Depan dan belakang Sepeda motor





III. Peralatan


1. Jangka sorong


2. Obeng 


3. Kunci pas / ring yang sesuai


4. Alat tulis 


5. Buku tulis






IV. Keselamatan kerja


1. Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.


2. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.


3. Memakai pakaian kerja dengan baik


4. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan materi yang diharapkan dengan cermat.


5. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.


6. Jangan memukul poros, ulir atau adegan lainnya dengan palu besi secara langsung.


7. Untuk melaksanakan acara praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.


8. Setelah selesai, kembalikan peralatan ke daerah semula. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi


9. lagi pada acara mencar ilmu sebelumnya atau bertanyalah


kepada guru yang mengajar acara mencar ilmu tersebut.






V. Cara kerja


1. Persiapkan alat dan materi praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.


2. Perhatikan aba-aba praktikum yang disampaikan oleh guru/instruktur.


3. Pelajari cara kerja rem depan dan rem belakang dengan teliti dan cermat!


4. Bongkarlah rem depan sesuai dengan bagian-bagiannya


5. Lakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran pada komponen-komponen rem depan dari kemungkinan malfungsi! 


6. Gambar bagian-bagian rem depan 


7. Bongkarlah rem belakang sesuai dengan bagian-bagiannya


8. Lakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran pada komponen-komponen rem belakang dari kemungkinan malfungsi! 


9. Gambar bagian-bagian rem belakang


10. Buatlah catatan-catatan penting acara praktikum secara ringkas!


11. Diskusikan mengenai cara kerja rem depan, rem belakang dan kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akhir jikalau kerusakan terjadi dan dibiarkan!


12. Diskusikan inovasi usaha apa yang bisa dikembangkan setelah anda mengetahui wacana sistem kerja karburator.


13. Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan materi yang telah digunakan menyerupai keadaan semula serta bersihkan daerah kerja!






V. Tugas


1. Buatlah kesimpulan dari hasil praktek


2. Buatlah laporan Praktek di buku besar






JOB SHEET 5 


PENYOLDERAN / PENYAMBUNGAN KABEL






I. URAIAN MATERI 






II. Bahan


1. Kabel listrik


2. Timah Solder


3. Papan Pcb






III. Peralatan


1. Solder listrik Tang potong 


2. Solder Atractor


3. Solder listrik


4. Alat tulis 


5. Buku tulis






III. Keselamatan kerja


1. Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.


2. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.


3. Memakai pakaian kerja dengan baik


4. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan)


5. Peralatan dan materi yang diharapkan dengan cermat.


6. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.


7. Jangan memukul poros, ulir atau adegan lainnya dengan palu besi secara langsung.


8. Untuk melaksanakan acara praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.


9. Setelah selesai, kembalikan peralatan ke daerah semula. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi


10. Lagi pada acara mencar ilmu sebelumnya atau bertanyalah


kepada guru yang mengajar acara mencar ilmu tersebut.






IV. Cara kerja


1. Siapkan materi – materi dan peralatan penyolderan yang diperlukan


2. Siapkan Kabel listrik dengan panjang 5 cm


3. Kuliti isolasi sekitar 1 cm pada kedua ujungnya


4. Pilin kabel (untuk menghasilkan kekuatan penyolderan)


5. Bersihkan Tip (kepala solder) dan hidupkan solder


6. Jika Tip sudah panas berilah sedikit timah solder untuk membantu penyaluran panas


7. Pegang solder dengan satu tangan, tangan yang lain memegang timah


8. Arahkan pada letak penyolderan kabel








Perhatikan baik-baik pada dikala pengerjaan penyolderan 


· Jangan menggerakkan sambungan pada dikala proses pendinginan


· Jangan meletakkan solder terlalu lama pada kabel, panas akan tersalur pada kabel dan timah bisa meleleh sepanjang sambungan, sehingga kabel akan kaku dan tidak lentur


· Hasil penyolderan yang baik tampak menyerupai cermin, jikalau tekstur abu-abu gelap disebabkan panas yang timbul terlalu rendah atau terlalu tinggi. 
Jika Sudah selesai praktek, kembalikan materi dan peralatan di daerah yang sesuai 






I. Kesimpulan


1. Buatlah kesimpulan dari hasil praktek


2. Buatlah laporan Praktek di buku besar






















































JOB SHEET 6


IDENTIFIKASI KOMPONEN MESIN MOTOR






I. Tujuan Praktek 


1. Mengetahui komponen-komponen sepeda motor.


2. Mengetahui kode warna-warna kabel pada kendaraan sepeda motor.


3. Mengetahui anutan materi bakar bensin sepeda motor. 


4. Mengetahui cara pemeliharaan sepeda motor.


II. Bahan


1. Engine Stand Sepeda motor 


2. Isolasi Hitam. 


III. Peralatan


1.Obeng 


2.Tang


3.Kunci pas / ring yang sesuai


4.Solder 


5.Timah 


6.Alat tulis 


7.Buku tulis






IV. Keselamatan kerja


1. Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.


2. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.


3. Memakai pakaian kerja dengan baik


4. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan materi yang diharapkan dengan cermat.


5. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.


6. Jangan memukul poros, ulir atau adegan lainnya dengan palu besi secara langsung.


7. Untuk melaksanakan acara praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.


8. Setelah selesai, kembalikan peralatan ke daerah semula. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada acara mencar ilmu sebelumnya atau bertanyalah kepada guru yang mengajar acara mencar ilmu tersebut.






V. Cara kerja


1. Siapkan Mesin Sepeda motor 


2. Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk praktek 


3. Carilah komponen sepeda motor dan tuliskan fungsinya, meliputi :


Ë Kunci kontak


Ë Karburator


Ë Tangki materi bakar 


Ë Selang Bensin


Ë Selang Udara Vacum


Ë Kran Sistem Membran/kran bensin


Ë Electric stater


Ë Stater kick


Ë Flasher


Ë CDI


Ë Cyprok 


Ë Sensor kecepatan 


Ë Sensor materi bakar


Ë Coil igniton


Ë Busi


Ë Kabel Busi


Ë Katup masuk dan katup keluar


Ë Top Penyesuaian TMA.


Ë Lengan ayun


Ë Shock breaker.










4. Sebutkan warna kabel yang bekerjasama dengan :


Ë Kunci Kontak


Ë ACCU


Ë CDI


Ë Cyprok


Ë Lampu belakang


Ë Lampu tanda belok belakang, kanan dan kiri


Ë Lampu tanda belok depan kanan dan kiri


Ë Lampu rem belakang


Ë Sensor materi bakar


5. Mencari dan menulis komponen yang bekerjasama dengan anutan Bahan bakar bensin.


6. Tulislah hal-hal yang kau ketahui wacana praktek ini


7. Amatilah apabila ada kerusakan pada Mesin Sepeda motor.


8. Rakitlah kembali bagian-bagian Mesin Sepeda motor dengan benar


9. Jika Sudah selesai praktek, kembalikan materi dan peralatan di daerah yang sesuai






VI. Kesimpulan


1. Buatlah kesimpulan dari hasil praktek


2. Buatlah laporan Praktek di buku besar














3333333333333444444444444444444






























JOBSHEET 7


PENGELASAN 1.


( MENYAMBUNG PLAT SECARA SEJAJAR )






I. URAIAN MATERI





1). Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan 






Setiap pekerjaan hendaknya selalu mengutamakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan. Apalah artinya sebuah kemajuan zaman (modernisasi) tetapi selalu mengancam keselamatan dan kesehatan jiwa insan dan merusak lingkungan. Cepat atau lambat kemajuan itu akan menghancurkan kehidupan insan itu sendiri, baik secara pribadi maupun tidak langsung. Oleh karena itu Negara kita mempunyai Undang-undang wacana keselamatan kerja yang melindungi hak kelangsungan hidup insan dan kelestarian alam. Langkah-langkah umum K3L antara lain : 










a). Letak, bentuk dan lay out bangunan/bengkel harus sesuai dengan K3L. Hal ini dibuktikan dengan ijin Pemerintah wacana pendirian bangunan. 






b). Adanya SPL (Saluran Pembuangan Limbah) yang menjamin K3L atau pengelolaan limbah industri yang sesuai dengan ketentuan Pemerintah. 






c). Perlu diadakan penyuluhan wacana K3L dari instansi yang berwenang kepada semua warga bengkel atau sekolah (dalam hal ini SMK Program Diklat Body Kendaraan). Dengan demikian warga sekolah dapat sadar terhadap pentingnya Langkah K3L. Langkah beserta peralatan K3L secara khusus pada pengelasan, Pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan sebagian sudah ada dalam penyampaian materi pada modul ini. 






























2). Pengertian umum wacana pengelasan, pematrian 






Menurut Duetch Industrie Normen (DIN) las yaitu ikatan metalurgi pada sambungan logam atau paduan logam yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Las merupakan sambungan setempat dan untuk menerima keadaan lumer atau cair dipergunakan energi panas. Dari keterangan tersebut mengelas yaitu menyatukan dua adegan logam atau lebih dengan mengadakan ikatan metalurgi dibawah pengaruh panas. Untuk menerima ikatan metalurgi ada banyak cara dilakukan, yakni : 






a). Logam yang disambung dipanasi hingga pada suhu tertentu yang terletak dibawah atau diatas sedikit titik lebur, kemudian logam yang disatukan dengan cara ditekan atau dipukul (las Tekan). 






b). Logam yang disambung bahu-membahu dengan materi tambah (apabila diperlukan) dicairkan (las busur cair). 










c). Bahan tambah dicairkan kemudian diletakkan pada logam yang 






disambung (pada Pematrian). 














Keuntungan penggunaan las yaitu : 


a). Konstruksi sambungan las mudah dilakukan. 






b). Waktu pengerjaan sambungan las relatif lebih cepat. 






c). Bahan lebih hemat. 






d). Konstruksi lebih ringan. 






e). Diperoleh bentuk sambungan yang lebih estetis (indah). 






















Dari pengertian pengelasan secara umum diatas, maka cara pengelasan dibedakan menjadi beberapa macam, yakni : 


a). Las Tekan 


(1). Las Resistansi Listrik 






(2). Las Tempa 






(3). Las Tekan yang lain 






b). Las Cair 






(1). Las Gas 






(2). Las Cair Busur Listrik 






(a). Elektrode tak terumpan (Las TIG/Wolfram) 






(b). Elektrode Terumpan 






? Las Busur pelindung Gas (Las MIG, Las CO2) 






? Las Busur pelindung Fluks (elektrode terbungkus, 






elektrode Inti, elektrode rendam. 






? Las Busur tanpa pelindung 






(c). Las Termit 






(d). Las Terak 






(e). Las Cair yang lain. 


















(3). Pematrian 






(a). Patri Keras 






(b). Patri Lunak. 














































3). Kualitas Hasil Pengelasan 






Kualitas hasil pengelasan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : Teknik Pengelasan, materi logam yang disambung, pengaruh panas serat jenis kampuh yang tepat. 










a). Teknik Pengelasan 






Faktor yang mensugesti kualitas las pada pengelasan ini 






yaitu posisi mengelas, bentuk kampuh sambungan, kecepatan mengelas, brander las yang dipakai (untuk las gas), ukuran elektrode (las Busur). 














b). Bahan logam yang disambung 






Logam yang dipanasi hingga keadaan lumer/meleleh, maka 






pada proses pendinginan kembali akan terjadi perubahan sifat elastisitas logam, jikalau didinginkan secara perlahan logam akan menjadi kenyal dan jikalau didinginkan mendadak (dengan cepat) logam akan menjadi getas. Logam yang dipanasi tersebut akan mengalami perubahan komposisi kimia yang terkandung, trutama unsur karbon (C). Logam yang meleleh pada temperatur tinggi akan lebih banyak mengandung gas dari pada logam yang meleleh pada temperatur rendah, dan berakibat logam menjadi keropos. Untuk menghindari keropos tersebut maka sewaktu pengelasan perlu diberi materi fluks (bahan pelindung). Perlu diketahui pula bahwa logam yang disambung diusahakan mempunyai titik lebur yang sama, sehingga proses penyambungannya menjadi sempurna. 












c). Pengaruh Panas 






Akibat pengaruh panas terjadi ekspansi dan pemuaian, sehingga menyebabkan tegangan-tegangan skunder yang tidak diinginkan. Pada proses pendinginan logam lasan yang meleleh/cair akan menjalani proses pembekuan. Selama pembekuan akan terjadi reaksi pemisahan (retak), terbentuk lobang halus, serta terbentuknya oksida-oksida. Reaksi pemisahan ada beberapa macam yakni : (a) pemisahan makro, yaitu : terjadinya perubahan pada garis lebur menuju ke garis sumbu las, (b) pemisahan gelombang, yaitu : terputusnya gelombang manik las, dan (c) pemisahan mikro, yaitu : terjadinya perubahan komponen dalam satu pijar atau adegan dari satu pilar. 














d). Macam-macam Kampuh Sambungan Las 






Pada rancang bangun suatu konstruksi ada banyak sekali macam 






bentuk kampuh sambungan las. Dalam uraian ini dibedakan menjadi tiga kelompok kampuh sambungan las yakni : kampuh lurus, kampuh sudut, dan kampuh Te. 


3355555555555555555555






c. = 0 c. = 2-3 mm c. = 2-3 mm 


s. = 1-2 mm s. = 2-6 mm s. = 4-6 mm 


c. : jarak logam s. : Tebal logam 


(a). I Tertutup (b). I Terbuka (c). I Terbuka Lebar 















































c. = 0 c. = 2 – 3 mm c. = 2-3 mm 


t. = 3 mm t. = 3 mm t. = 3 mm 


s. = 6-26 mm s. = 6-26 mm s. = 6-26 mm 






t. : Tinggi bidang sentuh 






(d). Kampuh Ve (e). Ve – Celah (f). Ve – Tumpul 


33333666666666666666666









s. = 12-40 mm s. = 12-40 mm s. = 12-40 mm 














(g). Kampuh Ka (h). Kampuh Eks (i). Kampuh 2/3 Eks 


33333333777777777777777777


















(j). Kampuh U (k). Kampuh U (l) Kampuh Dobel U 






























Gambar 1. Kampuh sambungan Las bentuk LURUS 






333333333333333888888888888888






























33333333333339999999999999999






















(a). Kampuh Sudut Membujur (b). Kampuh Sudut Melintang 


4444444444400000000000000000000






































(c). Kampuh Sudut Terbuka (d). Kampuh Sudut tertutup 










444444444441111111111111111111111





















































(e). Kampuh Kowak (f). Kampuh Lubang 


















Gambar 2. Macam-macam Kampuh Sambungan Sudut 






(a). Kampuh Te Tumpul (b). Te - Ve 






4222222222222222222222222222










































(c). Kampuh Te – Ka (d). Kampuh Te U 










43333333333333333333333333333333333333333


















































Gambar 3. Macam-macam kampuh sambungan Te. 






























4). Perencanaan Prosedur Pengelasan 






Untuk merencanakan prosedur pengelasan perlu diketahui 






beberapa jenis logam dan jenis pengelasan yang biasa dipakai. 






a). Pengelasan Besi. 






(1). Klasifikasi 






Bahan loga ferro biasanya mengandung karbon 0 s.d 4,5% 






dan dibagi dalam tiga golongan yaitu : besi (kadar CO : 0 – 0,008%), baja (kadar CO : 0,008 – 2,0%), dan besi cor (kadar CO 2,0 – 4,5%). Dalam besi kandungan karbon dan unsur paduan sangat rendah, karena itu besi tidak dapat dikeraskan dengan pendinginan celup. Besi tempa yaitu besi yang mengandung terak silikat antara 2 – 4%, besi ingot yaitu besi yang murni. Keduanya yaitu besi dengan kadar karbon rendah yang diproses secara khusus untuk penggunaan tertentu. 






(2). Jenis las yang dipakai 






Pengelasan besi tempa : Las Busur Elektrode Terbungkus 






dengan suhu rendah. Pengelasan besi ingot : las Busur Elektrode Terbungkus dengan suhu tinggi. Urutan deposit pada pengelasan Las Busur Listrik elektrode terbungkus dapat dibedakan sebagai berikut : 






(1) Urutan Lurus.


Pengelasan dilakukan dari ujung satu ke ujung yang lain dari sambungan dan biasanya digunakan pada las lapis tunggal, sambungan pendek dan pengelasan otomatis. Urutan lurus akan menunjukkan efisiensi pengelasan yang tinggi tetapi jikalau ikatan lasnya kurang kuat akan menyebabkan deformasi yang tinggi. 






(2) Urutan balik. 


Pengelasan dimulai dari titik tertentu dan 


bergerak ke arah berlawanan dengan arah maju pengelasan. Urutan balik akan terbentuk tegangan sisa yang merata dan regangan yang rendah tetapi efisiensi pengelasannya rendah. 






(3) Urutan Simetri. 


Pengelasan dilakukan dengan membagi panjang sambungan ke dalam bagian-bagian yang sama dan kemudian pengelasan dilakukan pada adegan tersebut dengan urutan simetris terhadap sentra sambungan. Dengan metode ini akan terbentuk deformasi dan tegangan sisa yang simetri. 






(4) Urutan loncat.






Pengelasan dilakukan secara berselang sepanjang sambungan las. dengan Metode ini akan terjadi deformasi dan tegangan sisa yang merata, tetapi efisiensi kerja rendah dan kemungkinan terjadi cacat las pada tiap-tiap permulaan dan selesai proses pengelasan. 










(5) Urutan pengisian. 


Metode ini dilakukan jikalau proses las dimungkinkan tidak cukup satu lapisan. Biasanya dilakukan pada celah pengelasan yang cukup lebar. 






(6) Urutan kaskade. 


Metode ini yaitu proses pengisian pengelasan dengan urutan balik. 






(7) Urutan petak. 


Urutan ini dilaksanakan dengan mengelassuatu satuan panjang sambungan tertentu hingga pada lapisan tertentu. Pelaksanaan ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya retak pada lapisan las akar. 














II. TUJUAN LATIHAN PRAKTIK






Agar siswa terampil dalam membuat jalur las untuk posisi bawah tangan dengan :


1. Menggunakan mesin las busur/listrik


2. Menggunakan plat strip


3. Membuat jalur las rata dan stabil


4. Pengerjaan dilakukan dengan cara serta sikap yang benar






III. PERLENGKAPAN / BAHAN






1. Mesin las listrik serta perlengkapannya


2. Meja las


3. Sikat baja


4. Tang/penjepit bahan


5. Palu terak


6. Elektroda Ø 2,6 x 350 mm


7. Elektroda Ø 3.2 x 350 mm


8. Plat strip mild steel






IV. KESELAMATAN KERJA






1. Pakailah perlengkapan keselamatan kerja menyerupai apron, sarung tangan, topeng las, serta pelindung sepatu sewaktu mengelas.


2. Pakailah tang penjepit untuk memindahkan benda kerja yang gres saja dilas.


3. Kerjakan sesuai petunjuk/langkah kerja






V. Cara kerja






1. Siapkan mesin las dan alat bantunya


2. Siapkan benda kerja sesuai dengan ukurannya.


3. Gunakan alat keselamatan kerja.


4. Atur ampere sesuai dengan besarnya elektroda


5. Letakkan benda kerja dengan benar di atas meja las.


6. Buatlah rigi-rigi/jalur las, dengan ditandai dengan kapur supaya balasannya lurus.


7. Usahakan posisi elektroda dan gerakannya tetap supaya hasil las rata.










4444444444444444.44.4444444










































8. Teruskanlah untuk membuat jalur las pada setiap jalur yang ditandai.


9. Bersihkan benda kerja dan beri nama.


10. Serahkan pada instruktur.


















































































JOBSHEET 8


PENGELASAN 2


(MENYAMBUNG SIKU )










I. TUJUAN LATIHAN PRAKTIK






Agar siswa terampil dalam membuat jalur las untuk posisi bawah tangan dengan :


1. Menggunakan mesin las busur/listrik


2. Menggunakan plat strip


3. Membuat jalur las rata dan stabil


4. Pengerjaan dilakukan dengan cara serta sikap yang benar






II. PERLENGKAPAN / BAHAN






1. Mesin las listrik serta perlengkapannya


2. Meja las


3. Sikat baja


4. Tang/penjepit bahan


5. Palu terak


6. Elektroda Ø 2,6 x 350 mm


7. Elektroda Ø 3.2 x 350 mm


8. Plat strip mild steel






III. KESELAMATAN KERJA






1. Pakailah perlengkapan keselamatan kerja menyerupai apron, sarung tangan, topeng las, serta pelindung sepatu sewaktu mengelas.


2. Pakailah tang penjepit untuk memindahkan benda kerja yang gres saja dilas.


3. Kerjakan sesuai petunjuk/langkah kerja






IV. Cara kerja






1. Siapkan mesin las dan alat bantunya


2. Siapkan benda kerja sesuai dengan ukurannya.


3. Gunakan alat keselamatan kerja.


4. Atur ampere sesuai dengan besarnya elektroda


5. Letakkan benda kerja dengan benar di atas meja las.


6. Buatlah rigi-rigi/jalur las, dengan ditandai dengan kapur supaya balasannya lurus.


7. Usahakan posisi elektroda dan gerakannya tetap supaya hasil las rata.










4444444444444455555555555555555555555555





























8. Teruskanlah untuk membuat jalur las pada setiap jalur yang ditandai.


9. Bersihkan benda kerja dan beri nama. Serahkan pada instruktur.






















0 comments

Post a Comment