Hal yang perlu sering-sering untuk diingat bahwa makanan dengan model Junk Food bukanlah jenis makanan yang sehat untuk dikonsumsi.
Walaupun makanan junkfood sangat lezat di pengecap tetapi ingat... makanan junk food tidak sehat untuk tubuh sehingga benar-benar harus dibatasi konsumsinya.
Pada sebuah studi terbaru yang dilakukan di Negara Australia, makanan dengan model junk food ini menyampaikan tanggapan buruk yaitu berbahaya untuk kesehatan dan perkembangan otak. Dimana dapat memperkecil hippocampus, yang merupakan episode otak yang fungsinya sebagai memori di otak, dan fungsi untuk berpikir.
Studi yang dilakukan di Negara Australia tersebut sudah dipublikasikan di jurnal internasional BMC Medicine pada bulan September 2015. Selain itu, disebutkan di dalamnya bahwa ancaman junk food dapat mengganggu kesehatan mental, dimana resiko seseorang terkena depresi dan rasa cemas menjadi tinggi.
Contoh Makanan Junk Food | Sumber gambar: Pexels.com |
Dampak Buruk Junk Food Bagi Kesehatan
1. Demensia dan Gangguan Fungsi Otak
Junk food juga meningkatkan risiko seseorang terkena demensia, yaitu sebuah gejala penurunan kesehatan mental yang ditandai dengan timbulnya duduk perkara pada kemampuan berpikir, kesulitan mengidentifikasi objek, kemampuan berbicara yang menurunk drastis, serta kesulitan dalam memahami pembicaraan.
Dimana ciri-ciri penderita demensia umumnya terlihat dari dirinya yang linglung, mengalami disorientasi serta disintegrasi kepribadian.
Penelitian wacana ancaman makanan junk food ini dilakukan di Deakin University School of Medicine, Australia.
Dimana para peneliti menggunakan mtode MRI (Magnetic Resonance Imaging), tujuannya supaya dapat melihat kondisi otak serta mengukur volume hippocampus pada otak, dimana penelitan ini melibatkan sebanyak 250 orang remaja yang berusia antara 60-64 tahun.
Penelitian yang dilakukan para hebat tersebut dengan melibatkan sebanyak 250 orang sebagai audiens untuk diteliti.
Menemukan hasil bahwa orang yang sering mengonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan gula, tinggi akan kandungan garam, tinggi kandungan lemak, makanan-makanan yang bersifat instan, atau siap saji, umumnya memiliki ukuran hippocampus yang lebih kecil.
Adapun untuk orang-orang yang punya kebiasaan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, sebut saja sayur-sayuran, buah-buahan segar, serta ikan yang kaya akan kandungan protein serta kandungan lainnya yang bermanfaat untuk tubuh, ternyata memiliki ukuran hippocampus yang lebih besar.
Mengecilnya volume hippocampus otak menyebabkan terganggunya fungsi kognitif, kemampuan berpikir, demensia, sampai dapat memengaruhi kondisi mental seseorang juga.
Tentunya yang perlu diketahui bahwa sejalan dengan bertambahnya usia, maka ukuran hippocampus juga menjadi terus mengecil, sehingga dengan semakin bertambah usia, kemampuan otak juga secara alami ikut menurun.
Akan tetapi selain alasannya faktor usia, terdapat hal lainnya menjadikan seseorang mengalami penurunan fungsi otak yang lebih cepat, bahkan ketika di usia muda sekalipun (yang merupakan usia produktif) yaitu alasannya gaya hidupnya yang tidak sehat menyerupai mengonsumsi junk food.
Adapun makanan junk food ini sering digunakan untuk menyebut jenis makanan yang memang rendah nutrisi, dimana makanan junk food memiliki kandungan kalori yang berlebihan, tinggi lemak, tinggi kandungan gula serta tinggi kadar garamnya.
Kandungan kurang sehat itu biasanya ada pada bumbu penyedap, pengawet, pewarna maupun perasa makanan. Makanan-makanan yang siap saji termasuk episode dari makanan model junk food ini.
2. Obesitas
Bahaya lainnya junk food yaitu menyebabkan obesitas, terutama yang sangat disayangkan kalau obesitas sudah menimpa anak-anak.
Junk food memiliki kandungan kalori, gula, lemak jenuh, garam dan kolesterol. Akan tetapi junk food rendah nutrisi.
Junk food mengandung banyak sodium, lemak jenuh, dan kolesterol. Junk food yang tinggi kandungan gula, apalagi gula buatan maka kurang baik untuk kesehatan, yang bisa menyebabkan kelebihan berat badan.
Pada makanan dan minuman menyerupai cookies, cake dan minuman bersoda (soft drink), tinggi akan kandungan gula. Pada satu kaleng minuman bersoda terdapat tinggi kandungan gula.
Mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula bisa memicu resiko obesitas. Disamping juga kandungan lemak pada junk food yang juga tinggi, akan semakin beresiko terkena obesitas pada orang yang mengonsumsi junk food.
3. Penyakit Jantung
Bahaya junk food lainnya yaitu membaut seseorang lebih rentan terkena penyakit jantung, yang juga berkaitan dekat dengan duduk perkara tekanan darah tinggi, dan beberapa penyakit berbahaya lainnya.
Junk food mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang tidak sehat bagi tubuh, ini bisa memicu meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida dalam darah. Kondisi ini bila semakin parah maka bisa menyebabkan tingginya resiko penyakit jantung.
Terlalu banyak mengonsumsi junk food bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan-lapisan pembuluh darah, hal ini hasilnya bisa menyebabkan terjadinya peradangan kronis.
Peradangan tersebut bisa memicu kolesterol jahat nantinya menempel pada dinding arteri, hal ini yang mengakbiatkan aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Yang dengan begitu resiko penyakit jantung dan serangan jantung menjadi tinggi.
Penyebabnya alasannya kurangnya nutrisi dan terdapat zat-zat berbahaya yang bisa menimbulkan reaksi kimia, sampai yang buruk yaitu menimbulkan peradangan pada episode hippocampus otak.
4. Diabetes
Pada sebuah studi yang dilakukan di University Brown, Amerika menunjukkan hasil berupa tanggapan dari mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gula yang kandungan ini banyak terdapat dalam makanan junk food.
Akibatnya akan meningkatkan kadar insulin di dalam tubuh, menyerupai kondisi pada duduk perkara diabetes tipe 2.
Dimana tingginya kadar insulin menyebabkan otak menjadi berhenti merespons hormon, sehingga kemudian menjadi resisten (resistensi insulin), yang berakibat buruk berupa tenganggunya kemampuan otak dalam berpikir, mengingat atau juga menyimpan memori, meningktnya risiko demensia.
Sehingga banyak para hebat menyebut penyakit Alzheimer sebagai bentuk dari diabetes otak.
Penyebab utama seseorang terkena maslaah diabetes yaitu tanggapan pola makan yang kurang sehat, menyerupai junk food ini yang perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya.
Saat tubuh memperoleh nutrisi dari konsumsi makanan sehat maka tubuh akan memperoleh kiriman glukosa yang berfungsi untuk mengontrol sensitivitas insulin supaya stabil.
Adapun dikala tubuh mengonsumsi makanan yang kurang sehat menyerupai junk food, maka menimbulkan duduk perkara besar pada sistem metabolisme tubuh, yang malah akan menyebabkan terganggunya fungsi insulin di dalam tubuh.
TIdak terdapat kandungan serat di dalam junk food, hal ini bisa semakin memicu lonjakan kadar gula. di dalam tubuh. Sehingga hasilnya bisa menyebabkan diabetes.
5. Melemahkan Imun Tubuh
Sering makan junk food bisa membuat tingkat kekebalan tubuh Anda akan menurun, dampaknya tubuh akan mudah terkena penyakit, menyerupai flu yang umum menyerang di trend hujan. Junk food rendah nutrisi dan mengandung tinggi lemak, gula dan garam, hal ini sangat tidak baik bagi sistem kekebalan tubuh.
6. Gangguan Pencernaan
Masalah pencernaan bisa muncul bagi mereka yang suka makan junk food, bahkan bisa menyebabkan resiko penyakit GERD dan sindrom iritasi usus. Junk food yang banyak kandungan kalorinya tetapi rendah gizi secara umum.
Makan junk food yang diolah dengan cara digoreng, dimana umumnya seseorang tidak diperbolehkan banyak konsumsi makanan yang digoreng alasannya kurang sehat, juga minyaknya bisa menumpuk di dalam dinding lapisan perut.
Masalah tersebut bisa memicu terlalu tingginya produksi asam di dalam tubuh, serta bisa menyebabkan iritasi pada lapisan lambung. Hal ini menyebabkan timbulnya duduk perkara pada pencernaan.
Selain itu, tidak adanya kandungan penting serat pada junk food semakin memperburuk kondisi pencernaan.
7. Depresi
Dampak negatif dari makan junk food lainnya yaitu bisa mensugesti kondisi hormonal di dalam tubuh, yang membuat kondisi emosi dan suasana hati menjadi tidak stabil. Hal ini hasilnya akan berimplikasi pada terjadinya perubahan perilaku.
Junk food sangat rendah nutrisi, padahal makanan sehat yang kaya nutrisi sangat diharapkan untuk menjaga keseimbangan hormonal di dalam tubuh supaya mood dan emosi bisa lebih stabil.
Kandungan nitrat, MSG beserta kandungan di dalam daging olahan juga meningkatkan resiko sakit kepala.
Pada hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat menemukan bahwa konsumsi makanan menyerupai junk food, makanan cepat saji dan makanan dipanggang memiliki keterkaitan dengan munculnya depresi.
8. Tubuh Mudah Lemah
Junk food menyerupai dikatakan sebelumnya rendah gizi, entah itu vitamin, protein, serat dan lainnya. Junk hanya tinggi kalori saja, sehingga memang konsumsi junk food membuat perut kenyang, tetapi tidak bisa menyampaikan tenaga / energi yang mencukupi untuk menjalankan acara padat.
Alhasil walaupun perut kenyang setelah konsumsi junk food, tetapi nantinya setelah beberapa jam kemudian kondisi tubuh akan mulai melemah kembali.
Berbeda kalau yang dikonsumsi ialah makanan yang bergizi, menyerupai kaya vitamin, protein, serat dan mineral penting, maka akan membuat energi tubuh stabil untuk menjalankan acara seharian.
9. Resiko Penyakit Ginjal
Mengkonsumsi makanan lezat menyerupai kentang goreng, yang termasuk golongan junk food, di dalamnya terkandung garam, lemak jahat, natrium, serta berdampak pada kerusakan keseimbangan sodium-potasium di dalam tubuh.
Hal ini bisa menyampaikan duduk perkara pada organ ginjal, yang harus menyaring kandungan zat berbahaya dan merusak yang terlalu banyak.
10. Kemampuan Belajar Menurun
Pada sebuah studi tahun 2011 yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang-orang yang memiliki gaya hidup sehat, kemudian mengonsumsi banyak makanan junk food selama 5 hari saja, maka setelah itu mereka akan mengalami penurunan peforma dalam kemampuan kognitif.
Hal ini dibuktikan setelah mereka menerima hasil lebih buruk dalam tes kognitif. Mereka setelah konsumsi junk food mengalami penurunan dalam kecepatan berpikir, perhatian dan mood. Hal ini berimplikasi pada menurunnya kemampuan dalam menyerap pelajaran.
11. Penuaan Dini
Junk food yang umumnya di dalamnya terkandung gula, lemak trans dan pati dalam kadar tinggi, bisa menyebabkan lonjakan insulin dan memicu terjadinya peradangan di dalam tubuh.
Masalah peradangan ini (inflamasi) sangat beresiko menyebabkan seseorang mengalami penuaan dini, menyerupai munculnya keriput. Hal ini semakin buruk kalau tubuh kekurangan auspan antioksidan.
Dan, di dalam junk food hampir tidak ada yang nanamnya kandungan antioksidan, yang membuat kulit semakin rentan mengalami penuaan dini, serta kulit rentan mengalami kerusakan kalau terlalu lama berada di bawah paparan sinar matahari langsung.
12. Penimbulan Lemak pada Liver
Di dalam tubuh, liver berfungsi untuk menyaring lemak. Kebiasaan untuk mengonsumsi junk food menyebabkan liver akan bekerja terlalu keras, sehingga akan menimbulkan dampak serius pada liver, serta juga menyebabkan penimbunan lemak dan racun pada liver.
Pada sebuah studi, para hebat menemukan bahwa kebiasaan mengkonsumsi junk food yang sering dilakukan, serta malas (jarang) berolahraga akan menyebabkan terjadinya perubahan pada enzim hati dalam waktu empat ahad saja, yang berdampak buruk pada organ hati.
Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa kandungan di dalam junk food yang kurang sehat menyebabkan duduk perkara berupa pengendapan lemak trans yang bisa menimbulkan duduk perkara disfungsi pada organ hati.
13. Sembelit
Makanan model junk food, siap saji, gorengan dan semacamnya, memiliki kandungan serat yang sangat rendah, hal inilah yang menyebabkan resiko seseorang mengalami sembelit akan meningkat.
Apalagi kalau kondisi tubuh sedang mengalami duduk perkara dehidrasi maka menyebabkan duduk perkara sembelit yang dialami akan semakin parah.
Kebiasaan pola makan buruk, yang salah satu contohnya yaitu mengonsumsi burger sambil minum minuman bersoda (dan melupakan minum air putih), akan menyebabkan seseorang sering bolak balik ke toilet alasannya mengalami duduk perkara BAB (sembelit).
14. Peningkatan Resiko Kanker
Junk food yang hampit tidak mengandung serat menyebabkan risiko kanker pada sistem pencernaan tubuh.
Pada studi yang dipublikasikan di European Journal of Cancer Prevention, studi tersebut menemukan bahwa sering makan junk food atau makanan cepat saji, dimana di dalamnya terkandung banyak kadar lemak dan gula, menyebabkan meningkatnya resiko kanker kolorektal.
Pada studi lainnya yang dilakukan oleh pihak Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, menemukan bahwa para pria yang konsumsi makanan yang digoreng mengalami peningkatan risiko kanker prostat yang signifikan.
Masalah lainnya bahwa Junk food dapat menimbulkan kecanduan, dimana kandungan di dalamnya dapat mengubah acara kimia otak, yang menakibatkan tubuh menjadi sangat bergantung pada makanan junk food menyerupai itu, sehingga membuat kecanduan, alasannya sifat adiktif dari makanan junk food membuat tubuh akan terus membutuhkan makanan tersebut, walaupin kondisi perut tidak lapar.
Memang tidak dapat disangsikan bahwa makanan junk food sudah menjadi episode dari gaya hidup masyarakat di masa sekarang ini, dimana selain menunjukkan rasa yang nikmat, juga dari sisi kepraktisan alasannya bersifat siap saji maka membuat banyak orang menyukainya.
Akan tetapi kalau dilihat dari efek negatifnya, bahwa rasa yang lezat dan kepraktisan yang ditawarkan oleh makanan junk food, tidaklah dapat sebanding dengan tanggapan buruk yang ditimbulkannya bagi tubuh, sehingga penting untuk menghindari atau minimal membatasi mengkonsumsi makanan junk food.
Tips Meminimalisir Dampak Junk Food
Anda perlu untuk rutin (setiap hari) mengonsumsi sayuran sehat menyerupai bayam, brokoli, wortel dan banyak lainnya, terutama konsumsi sayuran yang kaya akan kandungan serat. Hal ini sangat memiliki kegunaan untuk menurunkan resiko kadar gula yang tinggi.
Selain itu, konumsi makanan bergizi lainnya menyerupai telur, telur, kacang-kacangan dan makanan lainnya yang kaya nutrisi protein, mineral, vitamin dan lainnya.
Anda juga disarankan untuk mengonsumsi gandum, hal itu alasannya di dalamnya terkandung serat, protein, vitamin, mineral dan asam lemak yang sangat diharapkan oleh tubuh.
Anda bisa mengutamakan untuk memilih konsumsi nasi merah dibanding nasi putih, hal ini sangat baik. Hal itu alasannya di dalam beras merah memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, yang bisa lebih menyehatkan pencernaan ketimbang mengonsumsi nasi putih.
Jika ingin mengonsumsi jus, maka hindari mengonsumsi jus dalam bentuk kemasan, di dalam jus kemasan terdapat kandungan zat pengawet yang dimasukan ke dalamnya, serta mengandung materi kimia lainnya yang bisa berdampak buruk bagi tubuh. Hendaknya mengonsumsi jus yang dibuat sendiri, hal ini jauh lebih sehat.
Hal yang penting diingat, kalau ingin konsumsi junk food ataupun makanan siap saji maka hanya dikala darurat saja, yaitu ketika buru-buru dan semacamnya. Tidak boleh rutin mengonsumsi junk food alasannya akan membahayakan kesehatan.
Referensi dari laman Food.ndtv.com dan lainnya. Sumber http://tips47.blogspot.com/
0 comments
Post a Comment