Sunday, 10 January 2010

[FAKTA ILMIAH] Mengapa Tidak Boleh Makan & Minum Sambil Berdiri?

Makan dan minum sambil bangkit memang sebetulnya kurang sopan.

Disamping itu makan dan minum dalam keadaan bangkit bisa menunjukkan dampak buruk bagi kesehatan.

Kebiasaan minum sambil bangkit itu bisa berakbiat terjadinya gangguan pada ginjal dan akses air kencing.

Selama ini mungkin kita pernah minum sambil bangkit sesekali, atau mungkin sering. Untuk itu, kalau sebelumnya Anda sering minum sambil berdiri, maka mulai sekarang biasakan dalam keadaan duduk.

Karena minum air, apapun jenisnya, dilakukan sambil bangkit menunjukkan banyak sekali macam bahaya.

Makan dan minum sambil bangkit memang sebetulnya kurang sopan [FAKTA ILMIAH] Mengapa Tidak Boleh Makan & Minum Sambil Berdiri?

Untuk itu, dalam kondisi sehaus apapun, tetap biasakan dilakukan sambil duduk, semoga nantinya menunjukkan manfaat aktual untuk tubuh.

Mengakibatkan gangguan organ ginjal yang parah
Secara medis, badan ini terdapat jaringan filter / penyaring (sfringer), yang merupakan suatu rangkaian struktur maskuler yang bisa membuka dan menutup.

Ketika kita mengkonsumsi air, maka di dalam badan nantinya disaring lalu disalurkan pada pos-pos penyaringan di organ ginjal.

Organ untuk menyaring air ini yang akan aktif ketika minum air sambil duduk, dan alat filter kembali tidak aktif ketika dalam posisi badan berdiri.

Dengan begitu, coba bayangkan kalau minum sambil berdiri! Berakibat air akan pribadi masuk ke kantung kemih tanpa melalui proses penyaringan yang seharusnya.

Kondisi air yang pribadi menuju kandung kemih, kalau terjadi dalam jangka panjang, menjadikan terjadinya pengendapan di akses ureter, yang menunjukkan resiko gangguan organ ginjal yang sangat buruk.

Sehingga perlu diingat, bahwa sfringer (alat penyaring di dalam tubuh) hanya bekerja ketika dalam posisi  duduk.

Efek jangka penjang berupa pengendapan di akses ureter ini, yang menimbulkan banyak limbah-limbah masuk dan tersisa di ureter, yang meningkatkan resiko terkena penyakit kristal ginjal, yang merupakan penyakit berbahaya.

Masalah kristal / kerikil ginjal juga dipicu alasannya yaitu di dalam urin terdapat zat-zat pembentuk kristal menyerupai kalsium, oksalat, dan asam urat, sedangkan jumlah cairan di dalam urin sedikit, sehingga tidak bisa untuk melarutkan “kristal” tersebut.

Konsentrasi yang tinggi alasannya yaitu kristal-kristal itu yang mengendap dan saling menempel, sampai hasilnya benar-benar terbentuk kerikil ginjal yang lebih besar.

Jika mengalami dilema kristal ginjal maka perbanyak minum air putih, lalu minum dalam posisi duduk.

Untuk dilema kristal asam urat, maka hindari makanan yang tinggi asam urat, menyerupai ekstrak daging, melinjo dan materi olahannya dari melinjo menyerupai emping dll, dan hindari makanan seafood.

Untuk yang mengalami dilema kristal calsium oksalat pada ginjal, maka hindari (batasi) konsumsi susu, tahu dan tempe. Serta hindari konsumsi sayuran bayam, alkohol atau bir, ikan sarden dan coklat.

Minum sambil bangkit menjadikan otot tegang
Saat bangkit badan sebetulnya dalam kondisi cukup tegang, dimana setiap organ keseimbangan dalam pusat saraf akan aktif untuk bekerja keras dalam mempertahankan semua otot badan semoga tetap bisa tegak berdiri.

Sehingga makan dan minum dalam posisi berdiri, ini membuat kita tidak bisa mencapai ketenangan. Dimana ketenangan (tubuh rileks) menjadi hal penting ketika makan dan minum, semoga bisa memperoleh manfaat nutrisi optimal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Ketenangan dan badan yang rileks hanya bisa dilakukan dengan baik ketika dalam posisi duduk, syaraf dalam kondisi yang hening dan tidak tegang. Hal ini memiliki kegunaan untuk kerja sistem pencernaan yang baik dalam mendapatkan makanan ataupun minuman.

Minum sambil bangkit berakibat buruk pada syaraf
Makanan atau minuman yang dikonsumsi dalam posisi berdiri, menimbulkan terjadinya refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana yang banyak tersebar di lapisan endotel yang mengelilingi usus.

Jika refleksi tersebut terjadi secara keras dan tiba-tiba, beresiko menjadikan tidak berfungsinya saraf yang cukup parah. Hingga yang sangat buruk yaitu mematikan detak jantung, pingsan bahkan mati mendadak.

Sakit perut
Saat minum sambil berdiri, tenggorokan mengalami penyempitan dan berkerut, kondisi ini mempersulit makanan untuk digiling hancur dengan lancar pada jaringan pencernaan. Akibatnya, beresiko menimbulkan rasa nyeri pada adegan perut.

Keseimbangan badan terganggu
Minum sambil bangkit menjadikan jaringan organ pada saraf pusat tertekan, sehingga dipaksa untuk terus bekerja keras guna menstabilkan kondisi badan yang dalam keadaan yang tegang (kondisi badan yang tegang ini jarang disadari).

Hal itu menyebabkan saraf-saraf badan menjadi stres dan memicu munculnya disfungsi saraf.

Perut kembung
Kebiasaan minum sambil bangkit menyebabkan air pribadi masuk ke dalam badan tanpa melewati dinding usus dengan baik, sehingga mengalir terlalu cepat. Kondisi ini menyebabkan badan rentan mengalami perut kembung, rasa tidak nyaman di perut, mual sampai muntah.

Merusak organ usus
Organ usus bisa melar bahkan mengalami penurunan, kondisi ini cukup mengerikan yang bisa terjadi akhir cairan dan makanan yang masuk ke dalam badan terjatuh dengan sangat keras dan menabrak ke arah usus.

Kondisi menyerupai ini kalau sering terjadi menjadikan usus lama kelamaan akan menjadi melar, sehingga fungsinya menjadi terganggu / tidak maksimal.

Selain itu, makan dan minum sambil bangkit menjadikan asam lambung meningkat ke akses esofagus dan membuat iritasi pada kerongkongan.

Konsumsi makanan dan minuman sambil duduk akan membuat dinding usus bekerja secara lebih perlahan dan lembut. Makanan dan minuman yang dikonsumsi nantinya bisa diserap dengan sempurna. Sehingga sangat baik bagi kesehatan tubuh.

loading...

Resiko kerusakan lambung
Pada sebuah laman situs tanya jawab Quora.com membahas perihal “Apakah air minum sambil bangkit berbahaya bagi kesehatan?”

Seorang user berjulukan Davis Daniel menjawab bahwa minum air sambul bangkit bisa menyebabkan kerusakan lambung. Ketika kita bangkit dan minum air, air mengalir dengan cepat dan dalam volume besar turun sampai ke dinding perut yang berada di bawah.

Turunnya air dalam jumlah banyak dan cepat ini beresiko merusak dinding lambung dan organ-organ di dekatnya. Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang beresiko mengganggu sistem pencernaan, gangguan organ jantung dan ginjal.

Resiko penyait arthritis
Davis Daniel di laman Quora juga menyebutkan dampak minum sambil bangkit beresiko pada arthritis, minum air sambil bangkit dapat mengganggu keseimbangan cairan badan lainnya.

Yang pada hasilnya juga menghipnotis tempat sendi, dan menyebabkan kekurangan cairan yag dibutuhkan oleh sendi. Hal ini menyebabkan nyeri sendi yang dikenal sebagai arthritis.

Menyebabkan luka lambung
Sering makan dan minum secara bangkit akan membahayakan dinding usus, yang beresiko luka pada lambung.

Para dokter menjelaskan bahwa luka pada lambung sekitar 95% terjadi pada bagian-bagian badan yang sering mengalami berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Manfaat minum dalam posisi duduk juga membuat rasa haus lebih cepat hilang dibandingkan kalau minum sambil berdiri.

Pingsan atau mati mendadak
Dr. Al-rawi menjelaskan bahayanya konsumsi makanan dan minuman sambil berdiri, berdampak buruk pada refleksi saraf, akhir yang ditimbulkan dari reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh), saraf ini tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.

Refleksi apabila terjadi sangat keras bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang cukup parah, bisa menganggu detak jantung sampai secara umum berdampak buruk pada organ jantung, yang bisa menyebabkan pingsan bahkan yang teburuk yaitu mati mendadak.

Minum sambil bangkit dalam pandangan Islam
Islam sangat mengatur segala aspek kehidupuan manusia, termasuk dalam hal makan dan minum, beberapa aturan dalam Islam mengnai makan dan mnium yaitu mencuci tangan sampai bersih sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan berlebihan, dan tidak makan sambil berdiri.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam besabda:

عن أنس – رضي الله عنه – ، عن النبيِّ – صلى الله عليه وسلم – : أنه نَهى أن يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِماً . قَالَ قتادة : فَقُلْنَا لأَنَسٍ : فالأَكْلُ ؟ قَالَ :

ذَلِكَ أَشَرُّ – أَوْ أخْبَثُ – رواه مسلم

Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,  “Sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang seseorang untuk minum berdiri.”

Qatadah (seorang tabi’in) berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Bagaimana dengan makan sambil berdiri?’ Anas menjawab, ‘Yang demikian itu lebih jelek dan lebih buruk.’” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Hadis shahih lainnya menyebutkan (yang artinya),
“Jangan kalian minum sambil berdiri,  jika kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan.” (HR. Muslim).

Larangan makan dan minum sambil bangkit tersebut bukan tanpa alasan. Ada pesan yang tersirat yang terkandung dalam larangan tersebut serta penjelasan ilmiah yang menguatkannya.

Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr Ana Budi Rahayu, SpS menjelaskan bahwa aturan makan dalam agama Islam memiliki  hikmah tersendiri.

Makan sambil berdiri, menyebabkan terjadinya reflux asam lambung, asam lambung akan naik ke esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan mengalami iritasi. Hal ini disibabkan kondisi pH asam lambung yang tinggi.

Gejalanya berupa rasa panas terbakar di adegan dada (di negeri barat istilahnya yaitu heartburn). dr Ana Budi Rahayu juga menjelaskan kebiasaan makan minum sambil bangkit ini (yang menjadikan iritasi sel-sel kerongkongan) lama-kelamaan akan berakumulasi dan menyebabkan kanker akses esofagus.

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata bahwa minum dan makan dalam posisi duduk lebih sehat, lebih selamat dan lebih sopan. Lebih sehat alasannya yaitu minuman dan makanan yang dikonsumsi  berjalan pada dinding usus secara perlahan dan lembut.

Adapun minum sambil berdiri, berakibat jatuhnya cairan dengan sangat keras dan mengagetkan ke dasar usus, alasannya yaitu terjadinya tabrakkan yang keras. Hal lebih buruk lagi yaitu makan sambil berjalan, yang jelas-jelas tidak sehat, tidak sopan dan tidak etis.

Para ulama Islam sudah menegaskan bahwa minum sambil duduk jauh lebih utama dibandingkan minum sambil berdiri.

Ulama sekaligus andal kesehatan, Ibnul Qoyyim menjelaskan akhir buruk minum sambil bangkit yaitu tidak menunjukkan kesejukan badan secara optimal, air masuk ke dalam badan terlalu cepat turun ke organ badan adegan bawah....

...Sehingga air yang dikonsumsi tidak tertampung dengan baik di dalam lambung, yang nantinya diharapkan untuk dipompa oleh jantung disebarkan ke seluruh organ tubuh.

Sehingga penyebaran air ke organ-organ seluruh badan tidak maksimal. Padahal, para andal kesehatan sudah menjelaskan bahwa 70% badan insan terdiri dari zat cair.

Setelah mengetahui perihal tidak baiknya konsumsi makanan dan minuman sambil bangkit alasannya yaitu tidak sehat, maka mulai dari sekarang biasakan untuk makan dan minum dalam posisi duduk.

Kita minum dalam posisi bangkit kalau memang keaadan darurat saja, tetapi kalau bisa dilakukan dalam posisi duduk maka harus dilakukan.

Ingat! Makan dan minum sambil bangkit kalau memang sulit untuk mencari tempat duduk.

Fatwa Ulama
Dikutip dari laman Rumaysho.com dan Binbaz.org.sa, bahwa Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah, mufti kerajaan Arab Saudi di masa lampau, penah ditanya seseorang:

“Sebagian hadits nabawiyah menjelaskan larangan makan dan minum sambil berdiri. Sebagian hadits lain menunjukkan keluasan untuk makan dan minum sambil berdiri. Apakah ini berarti kita tidak boleh makan dan minum sambil berdiri? Atau kita harus makan dan minum sambil duduk? Hadits mana yang lebih baik untuk diikuti?”

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz menjawab, “Hadits-hadits yang membicarakan dilema ini shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu melarang minum sambil berdiri, dan makan semisal itu.

Ada pula hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan ia minum sambil berdiri.  Masalah ini ada kelonggaran dan hadits yang membicarakan itu semua shahih, walhamdulillah.

Sedangkan larangan yang ada menunjukkan makruh. Jika seseorang butuh makan sambil bangkit atau minum dengan berdiri, maka tidaklah masalah.

Ada hadits shahih yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil duduk dan berdiri. Kaprikornus sekali lagi kalau butuh, maka tidaklah dilema makan dan minum sambil berdiri. Namun kalau dilakukan sambil duduk, itu yang lebih utama.

Ada hadits yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum air zam-zam sambil berdiri. Ada pula hadits dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu yang menjelaskan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil bangkit dan duduk.

Intinya, dilema ini ada kelonggaran. Namun kalau minum dan makan sambil duduk, itu yang lebih baik. Jika minum sambil bangkit tidaklah masalah, begitu pula makan sambil bangkit sah-sah saja.

Cara menghentikan kebiasaan minum sambil berdiri:
  1. Berusaha mengubah gaya hidup yang “buruk” tersebut, mulai biasakan diri semoga minum sambil duduk, kecuali kalau memang tidak menemui tempat duduk.
  2. Kalau bisa minum terlebih dahulu sebelum keluar, sehingga Anda terhindar dari kondisi yang mengharuskan anda bangkit menyerupai dikala program pesta dan lainnya.
  3. Ketika sedang duduk jangan terlalu banyak minum yang manis-manis, semoga ketika sedang bangkit Anda tidak mudah merasa haus.
  4. Jika memang anda berada pada kondisi yang mengharuskan anda minum dalam posisi berdiri. Sebaiknya jangan mengkonsumsi terlalu banyak semoga kesehatan pencernaan tetap terjaga.

Sumber http://tips47.blogspot.com/

0 comments

Post a Comment