Siapakah Aoyama Gosho? Apa itu Detektif Conan? Apa hubungannya antara keduanya, yuk.. simak pembahasan kali ini perihal anime Detektif Conan dan aktifitas penciptanya ketika ini.
Apa itu Detektif Conan? Detektif Conan yakni sebuah serial manga detektif yang ditulis dan digambar oleh Gōshō Aoyama. Sejak tahun 1994 dongeng ini dipublikasikan pada majalah Mingguan Shōnen Sunday yang terbit di Jepang. Serial ini menceritakan perihal Shinichi Kudo, seorang detektif sekolah menengah atas, yang tubuhnya mengecil akhir sebuah racun.
Cerita ini juga diubahsuaikan dalam serial animasi TV (Episode pertama: 8 Januari 1996) yang diproduksi oleh TMS Entertainment dan Yomiuri Telecasting Corporation Jepang, dan masih ditayangkan hingga ketika ini. Selain serial TV, dongeng perihal tokoh detektif ini juga diterbitkan dalam bentuk animasi video asli (OVA), drama TV, spesial TV, film tuturan, permainan video, dan banyak sekali bentuk barang yang berkaitan dengan tokoh Detektif Conan.(Wikipedia)
Review (awal cerita) :
Shinichi Kudo, murid kelas 2 SMU Teitan yakni detektif SMU terkenal yang telah berkali-kali memecahkan kasus sulit, sehingga dijuluki Penyelamat Kepolisian Jepang. Suatu hari, ketika tengah kencan dengan sahabat mesranya, Ran, ia bertemu kawanan pria berjubah hitam yang mencurigakan. Rasa ingin tahu membuat ia membuntuti mereka. Karena tertangkap lembap menyaksikan tindak kejahatan yang dilakukan organisasi misterius itu, untuk membungkam mulutnya, Shinichi diberi minum racun yang gres dikembangkan oleh Organisasi. Tubuhnya pun mengecil!
Karena kebingungan, Shinichi memakai nama Conan Edogawa untuk menyembunyikan identitasnya dan tinggal di rumah Ran, yaitu Kantor Detektif Kogoro. Untuk mengelabui masyarakat, ia sekolah di SD. Berlanjutlah hari-hari penderitaan Conan yang menolong Kogoro dari belakang.
Mengenal Lebih Jauh Pencipta Detektif Conan
Gōshō Aoyama (Lahir: 21 Juni 1963 (53), Tottori, Jepang) yakni seorang mangaka berkebangsaan Jepang. Dia paling dikenal luas sebagai pencipta serial manga Detektif Conan. Istrinya berjulukan Minami Takayama (Lahir: 5 Mei 1964 (52 tahun), Tokyo, Jepang) yang merupakan pengisi bunyi tokoh Conan Edogawa.
Dikutip dari CNN Indonesia; Bukan hanya nasib percintaan Shinichi Kudo dan Ran Mouri yang membuat komik Detektif Conan menarik. Sang penulis, Aoyama Gosho menyampaikan kegeniusannya dengan membuat dongeng kriminal dengan trik-trik penuh misteri. Mulai dongeng kucing hilang hingga drama pembunuhan, lebih menarik di tangan penulis dan penggambar kelahiran 21 Juni 1963 itu.
Bakat Aoyama menggambar sudah terlihat semenjak kecil. Saat usianya masih lima tahun, ia sudah suka menggambar. Ia bahkan bercita-cita menjadi kreator manga (komik Jepang) profesional yang menulis dongeng perihal detektif swasta. Saat itu dongeng Conan bahkan belum muncul di kepalanya. Tapi harapan itu terus dipegang oleh Aoyama kecil.
Ia masih duduk di kelas 1 SD ketika gambarnya Yukiai War memenangi sebuah kompetisi. Gambar itu lantas dipajang di sentra perbelanjaan Tottori Daimaru, kampung halaman Aoyama.
Aoyama meneruskan minatnya pada menggambar manga. Ia masuk Nihon University College of Art di Tokyo. Namun jalannya menuju komikus terkenal ibarat sekarang tidak mudah. Di awal-awal tahun, keuangannya tidak stabil. Ia bahkan mampu makan kari tanpa daging selama lima hari berturut-turut. Orang tuanya dari Tottori mengiriminya nasi untuk dimasak dan makan.
Kerjanya menggambar komik di majalah-majalah diawali dengan paruh waktu. Ia pernah ‘dipecat’ alasannya gayanya tidak dianggap sesuai ibarat yang diinginkan editor. Baru di Shounen Sunday, majalah mingguan yang hingga kini masih menayangkan dongeng Detektif Conan, ia diterima. Ia memenangi Newcomer Award dari majalah itu dengan dongeng Wait a Minute.
Aoyama kemudian menciptakan Magic Kaito—yang huruf Kaito Kid-nya juga muncul di komik Conan. Saat dibukukan, komik itu terjual lebih dari 100 ribu kopi. Seri-seri selanjutnya terjual lebih banyak lagi. Ia kemudian menciptakan huruf komik lain, yakni Yaiba.
Perlahan, kehidupan sang pencinta sepak bola dan bisbol itu mulai stabil. Sang editor kemudian memintanya membuat seri misteri. Kebetulan ketika itu Kindaichi tengah populer. Aoyama yang sedanh membaca buku perihal kucing detektif pun pribadi terinspirasi.
“Ada kesamaan antara Conan dan dongeng itu. Di dongeng itu, pemiliknya seorang detektif swasta, tapi bersama-sama si kucing lebih pintar. Kaprikornus ia terkenal sebagai detektif alasannya kucingnya. Conan yakni kucing itu,” katanya ketika bertemu CNNIndonesia.com pekan lalu.
Aoyama butuh sekitar dua ahad untuk menelurkan karakter-karakter Conan yang dikenal sekarang, dan memikirkan jalan ceritanya. Ia pikir itu tidak akan bertahan lama, paling hanya tiga bulan. Ternyata Conan banyak digandrungi penggemar. Semua penasaran. Maka ia pribadi memikirkan dongeng apa lagi yang harus ia sampaikan dalam serial itu.
Kebetulan Aoyama memang menyukai dongeng detektif. Favoritnya yakni Sherlock Holmes. Dari serial televisi maupun buku misteri lah ia mendapat inspirasi. Biasanya ia membutuhkan 12 jam hingga tiga hari untuk memikirkan setiap plot cerita. Lalu lima hari untuk menggambar.
“Kalau sudah menggambar, mampu tidur sehari hanya tiga jam,” ia bercerita.
Aoyama biasa menggambar di sebuah ruangan bersama enam asistennya. Ia bab karakter-karakter utama, lalu ajun lain yang merupakan teman-temannya semenjak semasa kuliah—memberi detail latar atau hal lain. Tapi peran Aoyama tidak sesederhana menggambar. Ia juga harus memikirkan dongeng yang rumit dan menguji trik-trik yang akan digunakan.
“Biasanya saya memikirkan simpulan ceritanya dulu, gres ditarik ke depan,” katanya.
Untuk trik, ia dan asisten-asisten serta para editornya biasa mempraktekkan di taman terbuka. “Sering kami dilihati orang-orang, ‘Sedang apa tuh orang-orang aneh?’ Tapi tidak ada yang terluka setiap kali kami mempraktekkan trik-trik itu,” kata Aoyama melanjutkan.
Sampai 22 tahun, ia terus memikirkan nasib Conan, namun enggan memberitahukannya pada siapa pun, terutama penggemar. Yang jelas, suatu ketika dongeng itu akan harus berakhir.
Tapi setidaknya Aoyama telah menjadi komikus terkenal dan profesional, ibarat yang ia cita-citakan dahulu. Ia juga pernah memeroleh Shogakukan Manga Award, penghargaan manga bergengsi, untuk Yaiba dan Conan. Kampung halamannya kini banyak dikunjungi orang alasannya ada patung Conan di sana. Sejak 2007 ia juga punya museum Gosho Aoyama Manga Factory.
Meski begitu, si genius tetap beraksi ibarat orang biasa. Saat bertemu CNNIndonesia.com, ia hanya didampingi para editor dan penerjemah. Tidak ada pengawal. Ia pun menjawab pertanyaan dengan santai. Di sela-sela wawancara ia biasa pamit sebentar untuk merokok. Dengan langkah jalannya yang unik, ia dengan ramah tersenyum pada penggemar yang histeris menyapanya. Pertanyaan demi pertanyaan penggemar ia ladeni, asal tidak memancing simpulan cerita.
Kalau ada yang sedikit filosofis ia selalu menjawab, "Saya tidak tahu, tidak memikirkannya sejauh itu." Otaknya lebih memikirkan trik misteri ketimbang hal sepele.
----------
Baca juga : Intim Tiga Menit Bersama Aoyama Gosho
Sumber : CNNIndonesia.com Sumber https://kaupuntau.blogspot.com/2016/03/daftar-film-hollywood-terbaru-2016-2017.html
0 comments
Post a Comment