Wednesday, 14 December 2011

Basis Data: SQL (Structured Query Language)

Postingan kali ini saya dedikasikan kepada Dosen Basis Data tercinta :* Bapak 'Soegi' yang telah memperlihatkan peran kepada mahasiswanya (baca: saya). Saya memang awam untuk Mata Kuliah ini, tapi kemauan yang keras untuk berguru selalu hadir setiap ketika dalam diri saya. Mungkin kalau ada teman-teman atau senior-senior yang ingin menyebarkan pengetahuannya, saya ingin sekali berguru kepada kalian :)

Sebelumnya saya Googling dengan berfokus pada pencarian ebook, namun kebanyakan ebook yang saya dapatkan mempunyai bahasa yang sulit dipahami, jadi saya mengurungkan untuk memposting isi dari ebook yang saya dapatkan kemarin, padahal kalau dilihat sekilas penjabarannya lumayan lengkap. Ya kalau ada yang ingin mendownloadnya nanti saya berikan link unduh di selesai postingan.

Apa itu SQL? / Pengertian SQL


SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam administrasi basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melaksanakan administrasi datanya.

Sejarah SQL


Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM berjulukan Jhonny Oracle yang membahas wacana inspirasi pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).

Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.

Di selesai tahun 1970-an, muncul perusahaan berjulukan Oracle yang membuat server basis data populer yang berjulukan sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga ketika ini menjadi standar de facto bahasa dalam administrasi basis data.

Standarisasi SQL


Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan standar gres yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.

Saat ini bahu-membahu tidak ada server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masing-masing.

Pemakaian Dasar SQL


Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem administrasi basis data (SMBD)[1], namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD.

Data Definition Language (DDL)

DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diharapkan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan yaitu CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh direktur basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.

CREATE

CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:

CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.
CREATE DATABASE nama_basis_data
CREATE TABLE membuat tabel gres pada basis data yang sedang aktif.
CREATE TABLE nama_tabel
Secara umum, perintah ini memiliki bentuk:

CREATE TABLE [nama_tabel] ( nama_field1 tipe_data [constraints][, nama_field2 tipe_data, ...] )
atau

CREATE TABLE [nama_tabel] ( nama_field1 tipe_data [, nama_field2 tipe_data, ...] [CONSTRAINT nama_field constraints] )
dengan:

nama_field yaitu nama kolom (field) yang akan dibuat. Beberapa sistem administrasi basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama kolom.

tipe_data tergantung implementasi sistem administrasi basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHAR, TEXT, BLOB, ENUM, dan sebagainya.

constraints yaitu batasan-batasan yang diberikan untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem administrasi basis data, misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci aneh (foreign key).

Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai kunci primer.


Data Manipulation Language (DML)

DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
  • SELECT untuk menampilkan data
  • INSERT untuk menambahkan data baru
  • UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
  • DELETE untuk menghapus data
SELECT

SELECT yaitu perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga adakala istilah query dirujukkan pada perintah SELECT. SELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya dalam sebuah basis data yang sama.

SELECT yaitu yang perintah paling sering SQL digunakan dan mempunyai format umum yang berikut:

SELECT    [DISTINCT / ALL] {* I [columnExpression [AS newName]] [,…..]}
FORM    TableName [alias] [,…..]
[WHERE    condition]
[GROUP BY Column list] [HAVING condition]
[ORDER BY Column list]

columnExpression menampllkan suatu nama kolom atau suatu ungkapan, TableName yaitu nama dari suatu tabel database ada atau view bahwa mempunyai untuk akses, dan alias yaitu suatu akronim opsional untuk TableName. Urutan memproses suatu statement SELECT yaitu :

FROM           Menetapkan tabel atau tabel  itu untuk digunakan
WHERE         Menyaring baris yang tunduk kepada beberapa kondisi
GROUP BY    Membentuk kelompok baris dengan kolom yang sama nilainya
HAVING        Menyaring kelompok yang tunduk kepada beberapa kondisi
SELECT         Menetapkan kolom yang yaitu untuk nampak keluaran
ORDER BY   Menetapkan order/ pesanan keluaran

Order yang menentukan di dalam statemen SELECT  tidak bisa diubah. Satu-Satunya dua ketentuan wajib dua hal pertama itu: : SELECT and FROM : sisanya yaitu opsional

Perintah select mampu digunakan dengan:
  • kondisi yaitu syarat yang harus dipenuhi suatu data biar ditampilkan.
  • kondisi_aggregat yaitu syarat khusus untuk fungsi aggregat.
Kondisi dapat dihubungkan dengan operator logika, misalnya AND, OR, dan sebagainya.

Contoh:
Diasumsikan terdapat tabel user yang berisi data sebagai berikut.

username passwd tanggal_lahir jml_transaksi total_transaksi
Aris 6487AD5EF 09-09-1987 6 10.000
Budi 97AD4erD 01-01-1994 0 0
Charlie 548794654 06-12-1965 24 312.150
Daniel FLKH947HF 24-04-1980 3 0
Erik 94RER54 17-08-1945 34 50.000

Contoh 1: Tampilkan seluruh data.
SELECT * FROM user
Contoh 2: Tampilkan pengguna yang tidak pernah bertransaksi.
SELECT * FROM user WHERE total_transaksi = 0
Contoh 3: Tampilkan username pengguna yang bertransaksi kurang dari 10 dan nilainya lebih dari 1.000.
SELECT username FROM user WHERE jml_transakai < 10 AND total_transaksi > 1000 
Contoh 4: Tampilkan total nominal transaksi yang sudah terjadi.
SELECT SUM(total_transaksi) AS total_nominal_transaksi FROM user 
Contoh 5: Tampilkan seluruh data diurutkan berdasarkan jumlah transaksi terbesar ke terkecil.
SELECT * FROM user ORDER BY jml_transaksi DESC
Fungsi aggregat
Beberapa SMBD memiliki fungsi aggregat, yaitu fungsi-fungsi khusus yang melibatkan sekelompok data (aggregat). Secara umum fungsi aggregat adalah:
  • SUM untuk menghitung total nominal data
  • COUNT untuk menghitung jumlah kemunculan data
  • AVG untuk menghitung rata-rata sekelompok data
  • MAX dan MIN untuk menerima nilai maksimum/minimum dari sekelompok data.
Fungsi aggregat digunakan pada adegan SELECT. Syarat untuk fungsi aggregat diletakkan pada adegan HAVING, bukan WHERE.
Subquery
Ada kalanya query dapat menjadi kompleks, terutama bila melibatkan lebih dari satu tabel dan/atau fungsi aggregat. Beberapa SMBD mengizinkan penggunaan subquery. Contoh:
Tampilkan username pengguna yang memiliki jumlah transaksi terbesar.
SELECT username FROM user WHERE jml_transaksi = ( SELECT MAX(jml_transaksi) FROM user ) 
INSERT

Untuk menyimpan data dalam tabel dipergunakan sintaks:
INSERT INTO [NAMA_TABLE] ([DAFTAR_FIELD]) VALUES ([DAFTAR_NILAI])
Contoh:
INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES ('test', 'alamat', 'pass');

UPDATE

Untuk mengubah data menggunakan sintaks:
UPDATE [NAMA_TABLE] SET [NAMA_KOLOM]=[NILAI] WHERE [KONDISI]
Contoh:
UPDATE Msuser set password="123456" where username="abc"

DELETE

Untuk menghapus data dipergunakan sintaks:
DELETE FROM [nhew andiz] [KONDISI] 
Contoh:
DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test';
Overall saya ucapkan banyak terima kasih telah mengizinkan saya untuk menduplicate dan mensunting sedikit isi artikel dari situs berguru terkenal di seluruh dunia. Thanks to : Id.Wikipedia.org

Seperti yang telah katakan di atas tadi, saya akan memperlihatkan link unduh ebook yang memang menurut saya lumayan lengkap hanya saja pembahasannya sedikit sulit dicerna alias tidak komunikatif. Untuk mendownloadnya Klik Disni.

Sumber http://bugspin.blogspot.com/

0 comments

Post a Comment