Tuesday, 28 February 2017

100 Perkataan Mutiara Islami dari Para Tokoh Muslim - Part 2



Part 2 - Kembali lagi, Inilah kata-kata bijak islami penuh inspiratif dan memotivasi untuk episode yang kedua. Koleksi kata-kata mutiara islam ini merupakan kumpulan kata-kata islami pilihan yaitu kutipan dari nasehat para sahabat Nabi, khalifah, perkataan dari tokoh gemilang sejarah islam atau para ulama dan sebagainya. Berikut ialah kutipan-kutipan mereka :

"Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apapun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, bakir dan sempurna dalam menyikapi hidup ini." (Aa Gym)

"Hidup jauh lebih indah, aman dan menyenangkan bila saling menyayangi, namun kasih sayang tak akan datang dengan diminta, kasih sayang akan datang bila kita yang memberi." (Aa Gym)

“Takutlah kau akan perbuatan dosa di ketika sendirian, di ketika inilah saksimu ialah juga hakimmu,” (Khalifah ‘Ali)

"Berani hidup harus berani menghadapi masalah, jangan takut dan jangan gentar, hadapi dengan benar dan tawakal, karena setiap duduk perkara sudah diukur Tuhan sesuai kemampuan kita." (Aa Gym)

"Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia kerana mungkin satu hari nanti beliau akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya." (Imam al Ghazali)

"Jangan biarkan hati Anda mendapatkan kesenangan dengan kebanggaan dari orang lain atau Anda akan duka dengan kecaman mereka." (Imam Al Ghazali)

"Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik." (Ali bin Abi Thalib).

“Allah telah menunjukkan petunjuk kepadaku sehinga saya bisa mengenali diriku sendiri dengan segala kelemahan dan kehinaanku,” (Ali bin Abu Thalib).

"Orang yang tidak bisa melihat kekurangannya sendiri, sulit bisa melihat kelebihan-kelebihan orang lain." (Gus Mus)

"Orang yang tidak percaya bahwa Tuhan telah menjamin rezekinya, maka ia akan mendapat laknat dari Allah," (Hasan al-Bashri).

“Seseorang tidak bisa dipegang amanahnya sehingga lurus lisannya, dan beliau tidak lurus lisannya sehingga lurus hatinya,” (al Hasan al Bashri/Al Adab asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih)

"Kesabaran itu ada dua macam: tabah atas sesuatu yang tidak kau ingin dan tabah menahan diri dari sesuatu yang kau ingini." (Ali bin Abi Thalib)

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk damai dan sabar,” (Khalifah ‘Umar)

“Sifat rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan mendapatkan kebenaran itu yang datangnya dari siapapun,” (Fudlail bin Iyadl).

“Tanda cinta kepada Tuhan ialah banyak mengingat (menyebut)-Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya,” (Ar Rabi’ bin Anas/ Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

"Barangsiapa menyalakan api fitnah, maka beliau sendiri yang akan menjadi materi bakarnya." (Ali bin Abi Thalib)

"Jangan takut melawan hawa nafsu dan kebatilan karena itu ialah jalan hidup orang Islam." (Ahmad Dahlan)

"Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan oleh berapa banyaknya orang yang mempercayainya." (Ahmad Dahlan)

"Orang Islam sejati ialah yang tetap berdiri pada kawasan yang benar meskipun dunia dalam keadaan kacau." (Ahmad Dahlan)

"Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya." (Ali bin Abi Thalib)

"Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa nafsu yang kalau gagal dikendalikan maka kita akan menjadi penghuni neraka." (Abu Hamid al Ghazali)

"Kata-kata lembut melunakkan hati yang lebih keras dari batu, kata-kata bernafsu mengeraskan hati yang lebih lembut dari sutra." (Abu Hamid Al Ghazali)

“Kebajikan yang ringan ialah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah-lembut,” (Umar bin Al-Khathab)

"Orang yang terlalu memikirkan akhir dari sesuatu keputusan atau tindakan, hingga kapan pun beliau tidak akan menjadi orang yang berani," (Khalifah Ali bin Abi Talib).

“Perbanyaklah anggota keluarga. Sungguh kalian tidak mengetahui melalui tangan siapa rezeki itu datang,” (Umar bin Khattab)

“Sekiranya engkau seorang yang soleh, jauhilah dirimu daripada orang yang buruk budi pekerti dan keras kepala kerana ditakuti apabila diturunkan bala Allah, engkau turut menjadi mangsanya,” (Luqmanul Hakim)

“Barangsiapa yang rizkinya lambat, maka perbanyaklah istighfar. Barangsiapa yang dibuat kagum oleh sesuatu dan menginginkannya demikian terus, maka perbanyaklah ucapan maa syaa-allah laa quwwata illa billah,” (Ja'far Shodiq)

“Saya tidak pernah peduli apa yang menimpa hidupku. Apa yang saya cintai maupun benci. Karena sebenarnya saya tidak tahu apakah yang saya cintai atau yang saya benci itu baik untuk saya atau tidak,” (Umar bin Khattab)

“Apabila engkau melihat orang yang berilmu mencintai dunia, maka curigailah ia mengenai agamanya, karena orang yang mencintai sesuatu ia akan menyibukkan diri dengan apa yang dicintainya itu,” (Umar bin Khattab)

“Berkawan dan hampirilah ulama' serta duduk dan ziarahilah rumah mereka supaya kau akan menjadi seumpama mereka. Sentiasalah bahu-membahu mereka dan tumpanglah kebaikan mereka. Kemungkinan besar apabila Tuhan menurunkan kebaikan kepada mereka, kau turut merasai nikmat itu,” (Luqmanul Hakim)

"Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat," (Buya Hamka).

“Perbanyaklah duduk bersama orang-orang yang bertaubat. Sungguh mereka ialah orang-orang yang berhati lembut,” (Umar bin Khattab)

“Janganlah kau keras kepala, atau bekerja tanpa tujuan. Keras kepala ialah sifat yang harus disingkirkan jauh-jauh, karena bisa mengalahkan sifat-sifat baik lainnya, kalau sifat keras kepala masih mendominasi pada diri yang balasannya dapat merugikan diri sendiri bekerja pun tak terarah dan sia-sia,” (Khidr)

“Barangsiapa yang ingin ditolong Tuhan ketika tertimpa malapetaka dan kesempitan, maka perbanyaklah berdoa disaat lapang,” (Mutiara Hikmah)

“Apabila engkau melihat orang yang berilmu mencintai dunia, maka curigailah ia mengenai agamanya, karena orang yang mencintai sesuatu ia akan menyibukkan diri dengan apa yang dicintainya itu,” (Umar bin Khattab)

“Allah selalu menunjukkan senyum dibalik kesedihan. Tuhan selalu menunjukkan harapan dibalik keputus-asaan,” (Mutiara Bijaksana)

“Jadilah menyerupai pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah,” (Abu Bakr Ash-Shiddiq)

“Setiap nasehat pasti ada manfaatnya. Jangan melihat siapa yang menyampaikannya tapi lihatlah apa yang ia sampaikan,” (Mutiara Hikmah)

“Menjaga tangan dan mulut supaya tidak membuat orang lain tersakiti ialah peran utama seorang muslim,” (Mutiara Bijaksana)

“Dunia yang kau lihat ialah budi kancil dan kebatilan layaknya fatamorgana yang nampak ditengah sahara,” (Mutiara Bijaksana)

“Sesungguhnya kita ialah kaum yang dimuliakan oleh Tuhan dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemuliaan dengan selainnya,”(Umar bin Khattab)

“Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kau kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada sobat dekat yang menjauhkan kau dari Allah,” (Abul Hasan as-Sadzili).

“Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kau sehat atau kaya, karena tipe sobat menyerupai itu sungguh berbahaya sekali bagi kau dibelakang hari,” (Imam Ghozali).

“Sifat rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan mendapatkan kebenaran itu yang datangnya dari siapapun,” (Fudlail bin Iyadl).

“Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski terpeleset, ia akan tetap mendapatkan pegangan,” (Abdullah bin Abbas).

“Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa,” (Buya Hamka).

“Berfikir sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang mengerjakan shalat sepanjang malam,” (Hasan Bashri).

“Ilmu tanpa agama ialah suatu kecacatan, dan agama tanpa ilmu merupakan kebutaan,” (Mutiara Bijaksana)

“Bersabarlah dalam mendapatkan kegagalan karena ada keberhasilan besar yang menunggu kita dilain kesempatan,” (Mutiara Hikmah)

“Kita diciptakan Tuhan untuk menyembah-Nya. Jika kita belum memahami maksud itu, maka hidup akan terasa kosong,” (Mutiara Hikmah)

“Kita tidak akan pernah tahu bagaimana menyembah-Nya sebelum kita mulai dengan bagaimana mencintai-Nya,” (Mutiara Bijaksana)

“Kegagalan ialah cara Tuhan untuk mengatakan bersabarlah karena Aku memiliki sesuatu yang lebih baik untukmu ketika waktunya tiba,” (Mutiara Bijaksana)

"Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa," (Buya Hamka).

“Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan diterima, kelemahannya akan ditutup dan kesalahan-kesalahannya dimaafkan.” ( Imam Syafi’i ).

“Kita akan semakin dekat dengan kesuksesan bila mengakibatkan Tuhan sebagai satu-satunya pembimbing,” (Mutiara Bijaksana)

“Ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu bagaikan tabrakan diatas batu,” (Mutiara Bijaksana)

“Waspadalah dengan tiga orang berikut, yaitu pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab seorang pengkhianat demi dirimu maka ia akan berkhianat kepadamu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu ia akan berbuat zalim kepadamu juga. Begitupun orang yang akan mengadu domba, ia akan melaksanakan hal yang sama terhadapmu,” (Mutiara Hikmah)

“Doa ialah senjata paling ampuh. Terkadang kita insan terlalu tidak sabaran dalam menunggu dikabulkannya doa. Tetapi ingatlah, setiap doa pasti dikabulkan. Dan Tuhan menyediakan waktu yang terbaik untuk menikmati doa-doa kita,” (Mutiara Bijaksana)

“Jika tak bisa bersaing dengan para shalihin dalam ibadahnya, berlombalah dengan para pendosa dalam istighfarnya,” (Ibn Rajab Al Hanbaly).

“Kegagalan ialah cara Tuhan untuk mengatakan bersabarlah karena Aku memiliki sesuatu yang lebih baik untukmu ketika waktunya tiba,” (Mutiara Bijaksana)

“Doa haruslah menjadi pembuka di siang hari dan penutup di malam hari,” (Mutiara Bijaksana)

“Keimanan yaitu percaya atas apa yang tidak kita lihat, dan pahalanya ialah kita akan melihat apa yang kita percayai,” (Mutiara Bijaksana)

“Orang yang beriman, tidak akan membutuhkan penjelasan. Sebaliknya orang yang tidak beriman tidak ada penjelasan yang akan dipahaminya,” (Mutiara Bijaksana)

“Diriku masih jauh dari apa yang saya impikan. Namun dengan dukungan Allah, kedekatan saya dengan keinginan tak dapat dilukiskan lagi,” (Mutiara Hikmah)

“Kecantikan yang infinit terletak pada keelokan sopan santun dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya,” (Buya Hamka)

“Siapa diantara kalian yang ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya, maka hendaknya ia mengatasi kesulitan orang lain,” (Mutiara Hikmah)

“Tanpa keyakinan tidak ada yang mungkin, namun dengan keyakinan tidak ada yang tidak mungkin,” (Mutiara Bijaksana)

“Setiap nasehat pasti ada manfaatnya. Jangan melihat siapa yang menyampaikannya tapi lihatlah apa yang ia sampaikan,” (Mutiara Hikmah)

“Allah selalu menunjukkan senyum dibalik kesedihan. Tuhan selalu menunjukkan harapan dibalik keputus-asaan,” (Mutiara Bijaksana)

“Lidahku takut, tapi hatiku masih suka menentang. Lidahku berucap syukur, tapi hatiku masih saja suka kufur. Ampuni hamba Yaa Rabb,” (Ustad Jefri)

“Bertobat tidak hanya berarti menyesali dosa tetapi juga membenci dosa,” (Buya Hamka).

"Orang yang paling saya sukai ialah beliau yang menunjukkan kesalahanku,” (Sayyidina Umar bin Khattab RA)

“Kecantikan hakiki bukan dari wajah, melainkan terpancar dari hati,” (Mutiara Bijaksana)

“Keyakinan ialah ketenangan dalam hati yang tidak akan kita dapatkan tanpa perenungan yang mendalam,” (Mutiara Bijaksana)

“Tidaklah harta yang kita sedekahkan akan berkurang melainkan bertambah dengan berkali-kali lipat,” (Mutiara Hikmah)

"Al-Quran yang dibaca baik-baik ialah tanda jiwa yang kenyang akan makanan bergizi," (Buya Yahya).

“Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi lupa, lupa dalam Kebaikan. Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi terlena, terlena dalam amarah,” (Ustad Jefri)

“Pada dasarnya insan itu makhluk yang memiliki sifat lemah lembut dan cerdas, hanya saja dalam perjalanannya nafsu yang tidak baik telah mengotorinya,” (Ustad Jefri)

“Berhati-hatila¬h pada orang dengki, alasannya ialah apapun akan menjadi salah dihadapannya, orang dengki tidak pernah menyadari kedengkiannya, kecuali ada Hidayah,” (Ustad Jefri)

“Tidak ada satupun insan yang tidak pernah berbuat salah. Lalu kenapa menjadi sulit untuk memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada dirinya?” (Ustad Jefri)

“Dunia hanyalah kawasan persinggahan. Kesenangan yang kita nikmati takkan bertahan lama. Jangan hingga kita terbuai dan menganggap dunia sebagai satu-satunya kehidupan,” (Mutiara Bijaksana)

“Yang paling banyak saya sembunyikan ialah keburukanku. Dan yang paling banyak saya tampakkan ialah kebaikanku,” (Ustad Jefri)

“Kebenaran itu mengajak bukan menginjak, merangkul buekan mmukul, memeluk bukan menekuk, munculkan harapan bukan memupuskan harapan, tidak merasa lebih baik,” (Ustad Jefri)

“Memberi maaf tidak harus menunggu yang salah meminta maaf. Itulah kemuliaannya,” (Ustad Jefri)

“Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi buta, buta dalam memandang. Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi kacau, kacau dalam berfikir,” (Ustad Jefri)

“Setiap segala sesuatu itu ada kelebihannya.Maka janganlah suka meremehkan dan merendahkan,” (Ustad Jefri)

“Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi hina, hina dalam Perbuatan. Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi Buruk, buruk dalam sangkaan,” (Ustad Jefri)

“Meski maaf membutuhkan kata untuk diucap. Maaf juga membutuhkan perbuatan sebagai bukti untuk dirasa,” (Ustad Jefri)

“Lelahnya menjadi orang dengki, setiap ketika beliau harus mencari-cari dan menunggu-nunggu kesalahan orang yang didengkinya, kalau tidak ada beliau akan memfitnahnya,” (Ustad Jefri)

“Hati yang tak ramah seringkali membuat pengecap jadi bermasalah. Dan perkataan yang baik tidak akan lahir dari mulut yang suka menghina,” (Ustad Jefri)

“Maaf bukanlah hiasan bibir. Tapi ketulusan hati,” (Ustad Jefri)

"Doakanlah temanmu, baik selagi hidup maupun sesudah beliau meninggal dunia," (Imam Al-Ghazali).

"Hati dan pengecap seringkali jadi pangkal masalah," (Ustad Jefri)

“Bagi orang yang pelit segala sesuatu bisa menjadi sangat mahal,” (Ustad Jefri)

“Jika ada orang berilmu tapi masih suka menjatuhkan orang lain didepan umum untuk mnnunjukkan dirinya lebih pintar. Dia bukanlah orang berilmu yang bijak,” (Ustad Jefri)

”Doa..Usaha..Istiqomah..Tawakkal ialah modal untuk sukses,” (Ustad Jefri)

“Setiap segala sesuatu itu ada kelebihannya. Maka janganlah suka meremehkan dan merendahkan,” (Abu Bakar Ash Shiddiq)

“Janganlah menuntut Allah, jikalau engkau belumlah menuruti kehendak Allah,” (Ustad Jefri)

“Jangan duakan cinta-Nya dengan cinta seorangpun selain daripada-Nya. Dan berhati-hatilah kalau cinta sudah mulai menginjak-injak hati sanubarimu,” (Ustad Jefri)

"Menjadi insan yang kolot setelah pintar itu ternyata susah dan sedikit, tapi menjadi insan yang sombong setelah pintar itu mudah dan banyak,” (Ustad Jefri)


Demikian 100 kata-kata mutiara islami yang bisa disampaikan kali ini. Semoga bermanfaat dan bisa sebagai penyejuk hati untuk antum dan para sahabat. InsyaaAllah, akan diposting lagi untuk episode ketiganya.
Sumber https://kaupuntau.blogspot.com/2016/03/daftar-film-hollywood-terbaru-2016-2017.html

0 comments

Post a Comment